SPOTNEWS.ID, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si atau Kiai Zakki, pernah menyampaikan pemikiran gagasan besar tentang zakat dalam satu acara dialog ekonomi syariah yang di siarkan oleh ATV.
Dilansir Spotnews.id dari kanal YouTube ATV, Kiai Zakki membeberkan gagasan zakat produktif.
Ulama muda yang sukses mengekspor kopi ke Australia ini mengatakan bahwa harus ada gerakan zakat produktif yang dinilai membawa dampak ekonomi yang berkah.
“Zakat itu kalau dikelola secara profesional akan punya nilai tambah yang besar. Maka, zakat harus berubah oreintasi. Tidak hanya konsumtif, tapi produktif. Kita kumpulkan zakat lalu dikelola bikin Industri. Jangan hanya mengumpulkan zakat lalu di bagikan begitu saja tanpa di ikuti aksi nyata untuk memperbaiki nasib orang miskin. Bagaimana caranya agar zakat makin berdampak? Zakat yang dikumpulkan dan diberikan kepada penerimanya harus bisa sebagai modal untuk menjalankan kegiatan ekonomi dalam bentuk usaha,” kata Kiai Zakki.
Kemudian Kiai Zakki menyampaikan bahwa potensi umat Islam luar biasa membantu masyarakat kita.
“Potensi umat Islam sangat besar kontribusinya untuk membantu rakyat miskin. Potensi itu harus digali. Dengan apa kita gali? Dengan gerakan zakat produktif yang berdampak positif,” tambahnya.
Lalu Kiai Zakki menyampaikan pandangan dan gagasannya dalam dialog ekonomi syariah di dalamya mengulas seputar masalah kemiskinan, ekonomi dan keumatan yang dipandu oleh Host Dhimam Abror, Wartawan Senior.
“Apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan zakat produktif dan sebesar apa dampaknya bagi perekonomian?,” Pertama, bentuk unit entrepreneurship untuk mengelola lembaga zakat dengan prinsip produktivitas yang bernilai ekonomis.
Kedua, berorintasi mengurangi angka kemiskinan menjadikan zakat yang diberikan bentuknya adalah modal yang dapat digunakan untuk membangun sebuah proyek sosial yang bisa meningkatkan kemampuan usaha mustahik,” pungkas Kiai Zakki pengusaha Nahdliyin yang menjadi Pengurus KADIN Jawa Timur.
Lebih lanjut Kiai Zakki menyampaikan bahwa harta itu tidak boleh berputar sekelompok orang. Harus ada distribusi yang berkeadilan dimana orientasi zakat harus berubah. Konsep yang mulanya konsumtif harus beralih ke zakat yang produktif.
“Kumpulkan semua zakat lalu bergerak bersama-sama dengan gerakan zakat produktif yang bisa memberdayakan ekonomi masyarakat. Penerima zakat produktif didorong membentuk usha yang berkelanjutan. Lalu penerima zakat produktif bersedia di beri pendampingan yang fungsinya sebagai pembimbing usaha. Dan bersedia melaporkan progress secara berkala sebagai bahan evaluasi untuk kesuksesan gerakan zakat produktif,” jelas Kyai Pengurus PWNU Jawa Timur yang membidangi Perekonomian. (*)