SPOTNEWS.ID, Jakarta – Acara Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Baznas RI Tahun 2022 di selenggarakan tanggal 24 sampai 26 Agustus 2022 di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta. Acara tersebut dihadiri Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin, MA., Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang diwakili Direktur Jenderal Binmas Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Komaruddin Amin, M.A. Hadir dalam acara tersebut 6 Sekretaris Daerah Provinsi Seluruh Indonesia. Turut hadir Kedutaan Qatar serta 120 ketua dan wakil ketua Baznas Provinsi Seluruh Indonesia dan 23 Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Se-Indonesia.
Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH. Makruf Amin, MA menyuport Baznas Seluruh Indonesia, dalam sambutannya Via Zoom, mengatakan, penyelenggaraan Rakornas BAZNAS 2022 dapat menjadi forum yang produktif dan transformatif. Forum yang mampu merumuskan sistem tata kelola ZIS yang lebih baik secara nasional.
“Saya juga mengharapkan Rakornas BAZNAS 2022 ini terlahir dari rumusan rekomendasi program yang secara signifikan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat utamanya para muzaki terdorong menunaikan zakat melalui BAZNAS. Dengan demikian banyak kelompok sasaran masyarakat yang dapat disejahterakan,” ujar Kiai Ma’ruf Amin.
Lebih lanjut, beliau mengatakan, pengelolaan ZIS oleh BAZNAS sudah sepatutnya berprinsip pada 3 Aman: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Penerapan prinsip ini harus digaungkan secara nasional hingga menjadi referensi bagi pengelola zakat di Indonesia.
Dalam arahannya, Wapres menggarisbawahi beberapa hal lain yang dapat terus diupayakan BAZNAS dalam rangka menjaga kepercayaan umat. Pertama, memastikan tata kelola penghimpunan dan penyaluran ZIS secara profesional dan transparan. Kedua, meningkatkan sumber daya amil zakat yang andal dan berkompetensi. Ketiga, meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat tentang ZIS.
“Selanjutnya, mendorong digitalisasi dalam rangka meningkatkan kecepatan ketepatan dan perluasan jangkauan. Terakhir, memastikan penyaluran ZIS secara tepat sasaran dengan basis data yang akurat. Selain upaya perbaikan tersebut, wapres meminta adanya kerja sama yang erat baik antara BAZNAS pusat dengan BAZNAS daerah, BAZNAS daerah dengan Pemerintah Daerah serta antara BAZNAS dan LAZ,” tambahnya.
Dirjen Binmas Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H Komaruddin Amin, MA yang mewakili Menteri Agama mengatakan, “Baznas sebagai lembaga pemerintah non struktural mempunyai banyak perangkat dan regulasi yang didukung pemerintah. Diharapkan lembaga Baznas tidak hanya sekadar melaksanakan pengumpulan dan pendistribusian, melainkan Baznas harus bisa mengendalikan LAZ (Lembaga Amil Zakat) seluruh Indonesia.
Ini menjadi penting dan berkekuatan besar guna mengawal Republik Indonesia. Di samping itu, perangkat dan regulasi tersebut mampu mendorong tata kelola Baznas dan bisa menjadi injeksi guna menangkap peluang pengumpulan dan pendistribusian yang Aman Syari, Aman Regulasi dan Aman NKRI. Juga bisa mengkapitalisasi potensi zakat,” ungkap Kyai Kamaruddin sapaan akrab beliau.
Drs H. Ahmad Zayadi, M.Pd Sekretaris Utama Baznas RI mengatakan, “Baznas ke depan diharapkan sebagai lembaga utama menyejahterakan umat, “terangnya
Ketua Umum Baznas RI Bapak Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA, mengatakan: Rakornas 2022 diharapkan melakukan banyak hal untuk membenahi dan mengembangkan Baznas Seluruh Indonesia, di antaranya mengevaluasi pencapaian zakat. Awal Agustus 2022 sebesar 14.2 trilyun seluruh Indonesia. Selain itu, penguatan tata kelola Baznas menjadi hal yang penting utk digerakkan bersama-sama ke Baznas provinsi seluruh Indonesia. Perencanaan target dan pengumpulan Zakat Infaq dan Sedekah di lakukan dengan banyak memasang strategi jitu. Lebih lanjut, Kiai Noor Achmad sapaan akrab beliau mengatakan, Rakornas ini mempunyai nilai strategis. Nilai yamg bisa memantapkan program, di antaranya, penguatan kelembagaan dan manajemen.
Hasilnya, Baznas adalah lembaga pemerintah non struktural. Sebutan ini tentu menjadi kekuatan. Kekuatan karena pemerintah memandang penting lembaga tersebut untuk bisa bersinergi dengan pemerintah. Sinergi untuk melakukan banyak hal untuk menyejahterakan umat. Bersinergi pada penguatan program pemerintan. Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan penguatan SDM.
Penguatan yang bisa mengambil peran amanah. Peran yang berekosistem tersebut berdaya value dan berkekuatan besar. Berkekuatan memerdekakan Baznas, mustahiq naik kelas menjadi muzakki. Juga diharapkan mengetahui dan melaksanakan serta mengangkat gerakan ekonomi umat. Lebih lanjut, Kiai Noor Achmad menambahkan bahwa program Baznas ditata dan dikelola serta di rencanakan dengan standar SOP. Membuka institut pendidikan prodi Zakat Infaq dan Sedekah. Menata IT (Simba) menjadi lebih bagus.
Kolaborasi Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri, TNI dan Menkopolhukam RI. Sebuah komitmen bersama-sama membangun kekuatan dan potensi Baznas. Penguatan infra struktur Baznas di daerah. Penguatan jaringan OPD dan Perusahaaan. Tahun 2023 Baznas diharapkan mencapai target 33 trilliun dan perluasan pendistribusian. (Ham)