Spotnews.id- Di tengah cuaca cerah yang menyinari Sidoarjo, Baznas Sidoarjo melaksanakan monitoring hasil bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang telah dilakukan pada bulan Januari lalu. Kegiatan ini ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada para penerima manfaat, menandakan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya hidup dalam kondisi tidak layak.
Delapan rumah yang berhasil direnovasi dalam program ini menjadi saksi bisu perjuangan dan harapan. Senyum haru menghiasi wajah para penerima manfaat saat petugas Baznas, Achmad Richie, mengunjungi kediaman mereka. Setiap kunjungan bukan hanya sekadar serah terima, tetapi juga momen emosional yang menyentuh hati.
Di Desa Watugolong, Ibu Sulami, seorang korban kebakaran, menerima kunci rumah barunya. “Saya tidak pernah membayangkan bisa tinggal di rumah yang layak. Terima kasih, Baznas!” ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Rumahnya yang baru, hasil kolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kini berdiri kokoh, memberikan kenyamanan dan rasa aman.
Di Desa Suwaluh, Bapak Nurman Hidayatullah juga merasakan kebahagiaan serupa. Rumahnya yang sempat menjadi perhatian PLT Bupati Sidoarjo, H Subandi S.H M.Kn, kini telah direnovasi. “Saya sangat bersyukur. Ini adalah berkah bagi keluarga kami,” katanya.
Tak kalah menggembirakan, Bapak Sudari dari Desa Sebani Tarik, yang juga mendapatkan perhatian dari PLT Bupati, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kehidupan kami kini jauh lebih baik. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Kediaman Ibu Ngatemi di Desa Tropodo Krian juga menjadi contoh sinergi antara Baznas dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK). Proses assessment kelayakan penerima manfaat dilakukan dengan teliti, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.
Di Desa Tulangan, Ibu Nur Jannah mendapatkan rumah baru yang layak huni. Sementara itu, Ainur Rahmat Iqbal H. di Perum Bumi Candi Asri, yang juga merupakan korban kebakaran, merasakan kelegaan luar biasa. “Setelah kejadian itu, kami tidak tahu harus bagaimana. Kini, kami punya tempat yang aman,” ungkapnya.
Bapak Sugianto, seorang pekerja serabutan di Desa Kedungpeluk Candi, dan Ibu I’in Wahyuni dari Desa Sumokali Candi, juga merasakan dampak positif dari program ini. Keduanya mengaku sangat terbantu dan berterima kasih kepada Baznas yang telah memberikan harapan baru.
Sebagaimana diketahui, di bulan Januari 2025, Baznas Sidoarjo mengerjakan total 15 rumah, baik yang membutuhkan rehabilitasi reguler maupun yang menjadi korban kebakaran. Ini merupakan kelanjutan dari prestasi luar biasa tahun 2024, di mana sebanyak 224 RTLH telah direhab dengan total pembiayaan mencapai lebih dari 4 miliar rupiah.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk membantu masyarakat. Setiap rumah yang dibangun bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga merupakan simbol harapan dan kebangkitan bagi mereka yang membutuhkan. Di balik setiap dinding baru, ada cerita baru yang siap ditulis, dan Baznas Sidoarjo ada di garis depan untuk mewujudkannya.
(Laporan:Spotnews.id-Ryn)