SPOTNEWS.id, Surabaya – Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) menggelar Kick off Kadin Capacity Development bertema “Gerakan Vokasi Jatim Unggul dan Berdaya Saing”, di Hotel Grand Dafam Surabaya, Jumat (5/5/2023).
Langkah ini sebagai bentuk komitmen melaksanakan amanah Perpres 68/2022, tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia dengan target “Indonesia zero unemployment” (Indonesia tanpa pengangguran).
Muhajir Effendi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, pendidikan vokasi erat kaitannya dalam menyiapkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, khususnya di dunia kerja.
Hal ini merupakan tahap lebih lanjut kebijakan presiden saat periode pertama pada Inpres 9/2018 tentang revitalisasi SMK, yang diperluas menjadi Perpres 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
Sehingga cakupannya tidak hanya SMK tetapi seluruh SLTA dan Perguruan Tinggi, utamanya Politeknik dan akademi, juga Balai Pelatihan yang ada di bawah Pemerintah Daerah melalui kerjasama dengan Kadin.
“Sekarang kurikulum pelatihan dan kurikulum pendidikan yang menentukan bukan pemerintah tetapi stakeholder, pihak pengguna lulusan, termasuk didalamnya Kadin. Goalnya, kita targetkan zero unemployment di Indonesia,” ujar Muhadjir di Surabya, Jumat (5/5/2023).
Terkait program revitalisasi pendidikan vokasi yang telah dillaksanakan Kadin Jatim, ia sangat mengapresiasi dan berharap semua daerah bisa mencontohnya.
“Program revitalisasi pendidikan vokasi yang telah dilaksanakan Kadin Jatim sangat mungkin akan menjadi percontohan. Saya yakin setiap daerah punya keunggulan, oleh karena itu perlu adanya koordinasi, saling tukar pengalaman, tukar praktik baik,” paparnya.
Sementara itu, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI mengungkapkan pemerintah pusat sudah sepakat model pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi tidak lagi diarahkan kepada suplay oriented, tetapi kepada demand oriented.
“Oleh karena itu, Kadin harus mampu menjadi sumber informasi paling update terhadap demand SDM untuk Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja, yang terus berubah akibat disrupsi teknologi. Ini penting, agar kita tidak mengulang kesalahan politik kebijakan yang tidak tepat akibat minimnya suplay data dan informasi yang akurat dari lapangan,” kata LaNyalla.
Sementara itu, Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim mengungkapkan, apa yang dilakukan pihaknya tidak lepas dari sinergitas yang terbangun dengan Pemerintah Provinsi Jatim. Ia mengaku bersyukur karena Jatim memiliki gubernur yang ahli menyinergikan, ahli mengolaborasikan.
“Jadi tidak sulit kalau di Jatim. Gubernur selalu memberikan support. Termasuk pemerintah kota kabupaten juga sangat support terhadap program revitalisasi pendidikan vokasi. Jadi kick off ini dalam rangka Perpres 68/2022 yang sudah keluar strategi nasional dan draf juknisnya yang kira2 tidak akan berubah,” jelasnya.
Wakil Ketua Kadin Jatim, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah sebagai komitmen tentang revitasisasi dibidang pendirikan dan pelatihan vokasi, tentu perlu sinergitas yang kuat antara Kadin dan Pemerintah.
“Menjadi sangat penting dalam penentuan politik kebijakan pemerintah. Terutama dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan tenaga pendidik, untuk dapat menjawab orientasi permintaan. Ya.. saya harapkan kedua pihak bisa bersinergi membangun kesejahteraan masrayakat terutama dibidang pendidikan, “kata Kyai Zakki. (dn)