SPOTNEWS.ID, Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gresik meluncurkan Kantor Digital, Rabu (19/10/2022). Inovasi ini dilakukan untuk mempermudah layanan kepada muzakki dalam membayar zakat.
Kantor Digital merupakan program layanan pembayaran zakat via online dari Baznas Gresik yang bisa diakses melalui laman http://kabgresik.baznas.go.id. Pembayaran zakat online tersebut sudah terintegrasi dengan Sistem Manajemen Informasi Baznas (Simba). Dengan demikian, hal itu dapat dipantau secara langsung oleh Baznas Jawa Timur (Jatim) dan Baznas Pusat.
Bupati Yani mengatakan, Kantor Digital merupakan sarana dalam mempermudah menyalurkan zakat dari para muzakki (orang Islam yang berkewajiban zakat) kepada mustahik (penerima zakat).
“Kami juga mendorong Baznas Kabupaten Gresik, yang awalnya manual, sekarang kita ubah secara digital, mulai dari pengambilan sampai dengan penyaluran. Digitalisasi ini juga memberikan kesempatan pada masyarakat luas dalam menyalurkan zakatnya dengan mudah, yaitu melalui handphone,” ujarnya.
Selain itu, Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik menambahkan, digitalisasi zakat berdampak kepada kepercayaan warganya. Sebab, katanya, di sejumlah kota/kabupaten diketahui, bahwa penyaluran dana Baznas tidak berjalan semestinya.
“Tujuan digitalisasi ini adalah agar Baznas mempunyai kepercayaan dalam masyarakat. Kita tidak ingin masyarakat sampai tidak percaya dengan kita. Maka, salah satunya adalah dengan transparansi lewat sistem online,” tandasnya.
Ketua Baznas RI, Nur Chamdani, yang hadir dalam launching itu mengatakan, untuk mendukung sejumlah programnya, ada verifikasi dan validasi dalam menilai kompetensi dan inovasi dari para pimpinan Baznas saat ini.
“Jadi pengurus atau pimpinan Baznas itu kita verifikasi sampai pusat. Tidak tanggung-tanggung, dan itu masuk dalam peraturan dalam Baznas ini,” katanya.
Nur Chamdani menambahkan, mengurus Baznas bukanlah perkara mudah. Pasalnya, dalam tugasnya Baznas menjalankan 3 fungsi sekaligus, yaitu fungsi keagamaan, fungsi lembaga keuangan, dan fungsi sosial.
“Maka dari itu, dari pusat Baznas diajak untuk memerangi kemiskinan ekstrem, karena timbulnya sebuah permasalahan di lingkungan kita maupun secara nasional akibat terjadinya kemiskinan,” imbuhnya.
Sementara Ketua Baznas Jatim KH M. Roziqi menambahkan, peluncuran Kantor Digital ini merupakan yang pertama di lingkungan Provinsi Jawa Timur.
“Setelah dari Baznas provinsi meluncurkan kantor digital, disusul dari Kabupaten Gresik ini mengawali dan yang pertama meluncurkan Kantor Digital,” ucapnya.
Kiai Roziqi juga membeberkan, Kabupaten Gresik akan menerima bantuan bedah rumah sebanyak 15 unit dengan nilai bantuan Rp 12,5 juta per rumah.
Ia memuji kinerja Baznas Gresik, terutama dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ)-nya. Unit tersebut sampai saat ini dapat mengumpulkan zakat senilai Rp 20 miliar.
“Pada tahun 2022 pengumpulannya yang saya baca di Simba, sampai detik ini adalah Rp 16 miliar lebih sedikit, juga UPZ masjid mencapai sekitar Rp 4 sampai 5 miliar,” ujarnya.
Ketua Baznas Jatim itu juga mengingatkan, agar tidak lupa membayar zakat profesi. Zakat tersebut dibayarkan sebesar 2.5% dari hasil pendapatan kerja selama setahun. Jumlah ini setara dengan harga emas 85 gram atau kurang lebih Rp 75.905.000 juta.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Baznas Gresik Muhammad Mujib mengatakan, dalam rangka mempermudah penyaluran zakat dari muzakki, Baznas Gresik berupaya mengembangkan layanan Kantor Digital.
“Karena saat ini sudah erat dengan digitalisasi, maka Baznas Gresik juga menyesuaikan hal itu. Semoga hal ini dapat mempermudah penyaluran zakat kepada muzakki,” ujarnya. (*)