Kediri,Spotnews.id- BAZNAS Provinsi Jawa Timur melaksanakan Sosialisasi Optimalisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kediri pada Senin (17/11/2025). Kegiatan ini diikuti oleh para kepala SMA, SMK, dan SLB Negeri se-Wilayah Kediri, guna memperkuat kesadaran dan komitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap kewajiban zakat sebagai bentuk pengabdian pada negara serta upaya pengentasan kemiskinan.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Cabdin Wilayah Kediri Adi Prayitno, S.Pd., M.M., Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., Wakil Ketua I BAZNAS Jatim Drs. KH. Masnuh, M.A., Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., serta Ketua UPZ Cabdin Kediri Fuat Toifi, S.Pd., M.Pd.I.Kehadiran jajaran pimpinan ini menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan BAZNAS dalam optimalisasi pengumpulan ZIS.
Potensi ZIS Belum Optimal
Dalam sambutannya, Kepala Cabdin Kediri menyoroti bahwa potensi ZIS di wilayahnya masih belum tergali secara maksimal.
“UPZ Cabdin Kediri ini termasuk kategori sedang, ibarat kalau nilai di sekolah-sekolah masih pas-pasan,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa pemenuhan zakat bagi ASN bukan hanya kewajiban moral, tetapi bagian dari ketaatan terhadap hukum negara.
“Saya tidak hanya mengimbau, tetapi memerintahkan panjenengan untuk taat konstitusi. Panjenengan itu abdi negara. Di UUD 1945 jelas disebutkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” tegasnya.
BAZNAS sebagai Lembaga Negara Pengentasan Kemiskinan
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., memaparkan bahwa BAZNAS merupakan lembaga pemerintah non-struktural yang memiliki mandat langsung dari negara.
“Kami ini badan, sama seperti BMKG, BPJS, BRIN. Tugas kami mulia: ikut menuntaskan kemiskinan dan disparitas,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa zakat ASN merupakan amanat negara, sesuai instruksi presiden.
“Menurut instruksi presiden, ASN wajib berzakat ke BAZNAS, dan itu bisa mengurangi penghasilan kena pajak,” ujarnya.
Prof. Ali Maschan juga menekankan manfaat langsung bagi lembaga pendidikan melalui mekanisme pengembalian dana UPZ.
“Setoran panjenengan bisa kembali 70 persen untuk kegiatan UPZ. Kalau ada mushola yang perlu diperbaiki, siswa mau sekolah tapi tidak punya biaya, atau ada rumah gedek di sekitar sekolah, itu bisa dibantu,” terangnya.
Penjelasan Nishab dan Potensi Zakat
Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., memberikan edukasi mengenai nishab zakat profesi.
“MUI menetapkan nishab zakat profesi Rp85 juta per tahun. Kalau dibagi 12, ketemunya Rp7,1 juta per bulan dengan kadar 2,5 persen,” jelasnya.
Beliau meminta seluruh kepala sekolah untuk melakukan pendataan guru dan tenaga kependidikan yang sudah memenuhi nishab.
“Potensi Cabdin Kediri itu Rp202 juta per bulan. Yang tergali baru sepuluh persen,” ungkapnya.
Program Pemberdayaan BAZNAS Jatim
Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, Drs. KH. Masnuh, M.A., memaparkan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang tengah dijalankan BAZNAS Jatim.
“Ada Jatim Makmur untuk ternak kambing komunal, Z-Auto, Z-Chicken, Z-Coffee, sampai beasiswa SKSS delapan semester bagi keluarga mustahik,” paparnya.
Beliau juga mengajak seluruh ASN menumbuhkan semangat berbagi.
“Sebagian dari harta kita ada hak fakir miskin. Orang yang gemar bersedekah bisa mencegah musibah,” pesannya.
Melalui sosialisasi ini, BAZNAS Jatim berharap potensi ZIS di Wilayah Kediri dapat semakin optimal, sehingga mampu memperkuat program-program kemanusiaan, pendidikan, dan pemberdayaan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan nilai religius, tanggung jawab sosial, dan komitmen kebangsaan di lingkungan pendidikan Jawa Timur.
(Laporan:SPotnews.id-RYn)








