Ngawi,Spotnews.id- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sumber daya manusia unggulan melalui Program Ngawi Cerdas. Kali ini, bantuan pendidikan diberikan kepada Muslimatu Nuril Khamidah, santriwati berprestasi asal Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid Sejati, Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi.
Nuril, yang menjadi delegasi Provinsi Jawa Timur, berhasil meraih medali emas dalam Lomba Membaca Kitab (MQK) Tingkat Nasional–Asia Tenggara Marhalah Wustha Bidang Tafsir (Tafsir al-Jalalayn) di Ponpes As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kompetisi bergengsi ini berlangsung pada 1–7 Oktober 2025 dan diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia serta negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Di usianya yang baru 17 tahun, Nuril tampil percaya diri dengan penguasaan mendalam atas tafsir klasik karya Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi. “Pencapaian ini bukan hanya milik Nuril, tapi juga kebanggaan bagi seluruh warga Ngawi. Program Ngawi Cerdas dari BAZNAS telah menjadi jembatan bagi anak-anak putra daerah untuk menembus batas-batas ilmu dan prestasi,” ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi, saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Ponpes Nurul Jadid Sejati, Jumat (3/10).
Bantuan yang diberikan meliputi biaya transportasi, akomodasi selama kompetisi, serta beasiswa pendidikan senilai Rp5 juta guna mendukung kelanjutan studi Nuril. Menurut Samsul, sejak diluncurkan pada 2023, Program Ngawi Cerdas telah menjangkau ratusan santri dengan memanfaatkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). “Kami fokus pada pemberdayaan pendidikan berbasis pesantren. Nuril adalah contoh nyata bagaimana zakat bisa mengubah nasib seorang anak desa menjadi santri berprestasi tingkat internasional,” tambahnya.
Muslimatu Nuril Khamidah tak kuasa menahan haru saat menerima bantuan tersebut. “Saya sangat bersyukur atas dukungan BAZNAS Ngawi. Tanpa program ini, mustahil saya bisa mengikuti lomba di Sulawesi Selatan. Semoga prestasi ini menginspirasi adik-adik santri lain untuk terus belajar dan berprestasi,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Pengasuh Ponpes Nurul Jadid Sejati, Prof. Dr. KH. A. Halil Thahir, M.HI, turut mengapresiasi langkah BAZNAS. “Ini bukti bahwa pesantren bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat unggulan prestasi. Kami siap berkolaborasi lebih lanjut untuk melahirkan lebih banyak Nuril-Nuril di masa depan,” katanya.
Prestasi Nuril juga memperkuat dominasi Jawa Timur yang meraih enam dari sepuluh medali emas di cabang tafsir marhalah wustha. Ajang MQK sendiri diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama, dengan tujuan melestarikan tradisi keilmuan Islam serta memperkuat harmoni antarnegara di kawasan Asia Tenggara.
Dengan dukungan BAZNAS Ngawi, diharapkan Program Ngawi Cerdas terus melahirkan generasi unggul yang tidak hanya piawai membaca kitab, tetapi juga siap berkontribusi nyata bagi bangsa dan agama. Zakat pun terbukti bukan sekadar sedekah, melainkan investasi untuk masa depan yang cerah.
(Laporan:Spotnews.id-RYn)







