Surabaya, Spotnews.id – Di tengah dinamika dunia yang semakin berkembang pesat, peran santri sebagai generasi penerus bangsa tidak lagi terbatas pada bidang keagamaan saja. Kiai Zakki, seorang tokoh ulama yang juga aktif dalam pengusaha dan pengasuh pondok pesantren mukmin mandiri sidoarjo, menekankan bahwa santri di era sekarang harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang kuat.
Menurut Kiai Zakki, santri tidak hanya diharapkan menjadi ahli agama yang mendalam, tetapi juga harus mampu menguasai keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. “Santri harus bisa menjadi agen perubahan, yang tidak hanya paham agama, tetapi juga memiliki keahlian di bidang kewirausahaan, teknologi, dan kepemimpinan. Mereka harus mampu menggerakkan ekonomi umat dengan cara yang syar’i dan berintegritas,” ujarnya dalam sebuah wawancara di Surabaya, Kamis (23/10/2025).
Kiai Zakki menambahkan bahwa kemandirian dan inovasi adalah dua pilar penting yang harus dimiliki oleh santri di era digital ini. Dengan kemajuan teknologi, terutama internet dan media sosial, santri sekarang memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan platform digital dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam bidang bisnis, santri bisa mengembangkan produk halal, pelayanan online, bahkan menciptakan aplikasi yang bermanfaat bagi umat.
“Dulu, kita mengajarkan santri untuk menghafal kitab-kitab kuno. Sekarang, mereka juga harus belajar tentang bagaimana cara menggunakan teknologi untuk memajukan ekonomi umat. Dengan kemampuan digital, mereka bisa menciptakan peluang usaha tanpa batas,” jelas Kiai Zakki.
Selain itu, Kiai Zakki juga menyatakan bahwa penting bagi santri untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berwirausaha. Menurutnya, santri yang berbisnis harus memiliki prinsip kejujuran, keadilan, dan kebermanfaatan bagi masyarakat, sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Untuk mendukung perkembangan ini, banyak pesantren yang kini mulai memperkenalkan program kewirausahaan dan pendidikan berbasis teknologi. Pesantren Modern Darussalam di Jember, misalnya, telah membuka kelas kewirausahaan digital bagi santri yang ingin memulai usaha dengan memanfaatkan platform e-commerce dan aplikasi bisnis.
Di sisi lain, Kiai Zakki juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pesantren dengan lembaga sosial dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang mendukung santri untuk berkembang. Program-program pendampingan kewirausahaan dan pelatihan keterampilan yang terintegrasi dengan lembaga zakat dan donasi dapat menjadi sumber daya yang membantu santri untuk memulai usaha mereka.
“Kami di pesantren selalu mengajarkan bahwa setiap usaha yang dijalankan harus mendatangkan keberkahan. Bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegas Kiai Zakki.
Menurut Kiai Zakki, dengan semangat kemandirian, inovasi, dan kepedulian sosial, santri di era sekarang dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan bangsa dan agama. Melalui pembelajaran yang menggabungkan pengetahuan agama dan keterampilan praktis, santri diharapkan bisa memberikan kontribusi positif yang nyata di tengah masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun teknologi.
(Sumber: Spotnews.id – Faaiz)








