Ngawi,Spotnews.id- Namanya Suminem. Di usianya yang menginjak 79 tahun, ia harus menjalani hari-hari senjanya seorang diri di sebuah rumah sederhana yang tak layak huni, tepatnya di Dusun Pondok, RT 05 RW 002, Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Rumahnya yang berada di tengah persawahan sulit dijangkau dan kondisinya sangat memprihatinkan.
Saat tim BAZNAS Ngawi mengunjungi kediamannya, tampak jelas kondisi fisik Nenek Suminem yang renta. Ia berjalan dengan membungkuk dan tertatih. Pendengaran dan bicaranya pun sudah tidak jelas karena faktor usia. Meski demikian, ia tetap menunjukkan senyum hangat kepada siapa pun yang datang.
Sejak suaminya wafat, Suminem hidup sendiri. Di usianya yang sepuh, ia masih memikirkan bagaimana bisa menyambung hidup setiap hari. Beruntung, beberapa tetangga masih menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan makanan. Namun, Nenek Suminem enggan bergantung terus-menerus. Ia masih berusaha membantu pekerjaan tetangga seperti menyapu dan mengepel, meski kondisinya sendiri tak memungkinkan.
Kondisi rumah yang ditinggalinya sangat memprihatinkan: dinding depan hanya berupa anyaman bambu, kamar tidur berdinding triplek yang sudah keropos, ruangan minim penerangan, dan kebersihan yang jauh dari kata layak. Tikus dan kecoa kerap terlihat berkeliaran, sementara satu-satunya barang elektronik yang dimiliki adalah radio tua peninggalan almarhum suaminya—yang sudah tak berfungsi. Untuk memasak, Suminem masih mengandalkan kayu bakar yang ia kumpulkan sendiri.
Melihat kondisi tersebut, BAZNAS Ngawi turun langsung memberikan bantuan. Selain membersihkan rumah Nenek Suminem secara menyeluruh—dari teras, kamar, hingga dapur—tim juga memberikan paket sembako serta uang tunai. BAZNAS Ngawi bahkan berkomitmen memberikan bantuan lanjutan melalui program Pembiayaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Seneng alhamdulillah, banyak terima kasih biar banyak rezekinya, seneng udah gak ada tikus, gak ada kecoa,” ucap Nenek Suminem dengan suara terbata, penuh haru. Wajah tuanya memancarkan kebahagiaan setelah rumahnya dibersihkan dan lebih layak ditinggali.
Apresiasi datang dari warga sekitar. Kepala Desa Macanan, Jarwo, menyampaikan rasa terima kasih atas aksi cepat BAZNAS. “Terima kasih kami ucapkan kepada tim BAZNAS Ngawi yang sudah membantu Nenek Suminem. Mudah-mudahan ke depan program-program BAZNAS bisa semakin luas manfaatnya.”
Ketua BAZNAS Ngawi, Samsul, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari layanan sosial Ngawi Peduli. “Kami hadir untuk menyalurkan dana zakat dari masyarakat kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Semoga kehadiran BAZNAS selalu memberikan manfaat dan menjadi jalan kesejahteraan umat.”(Laporan:Spotnews.id-Ryn)