Spotnews.id- Mualaf sering kali menjadi salah satu kelompok yang kurang mendapat perhatian pasca-ikrar syahadat. Banyak dari mereka yang hanya didampingi saat pertama kali memeluk Islam, namun setelah itu, pendampingan yang dibutuhkan—baik dalam aspek penguatan akidah maupun ekonomi—sering kali terabaikan. Untuk itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Muallaf Center Indonesia (MCI) Regional Kabupaten Ngawi meluncurkan program Kampung Hidayah, yang bertujuan untuk memberikan pendampingan menyeluruh bagi para mualaf. Program ini diluncurkan di Dusun Bayemtaman, Desa Jagir, Kecamatan Sine, pada Selasa (3/12/2024).
Desa Jagir, yang terletak di lereng Gunung Lawu, dikenal dengan potensi alam yang luar biasa. Seiring berjalannya waktu, banyak warga di desa ini yang memutuskan untuk memeluk agama Islam. Namun, dengan semakin banyaknya jumlah mualaf, perlu ada dukungan yang lebih untuk mereka, baik dalam penguatan akidah maupun pemberdayaan ekonomi. Kampung Hidayah hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, dengan memfokuskan diri pada dua sektor penting, yaitu keagamaan dan ekonomi.
Program Penguatan Akidah dan Ekonomi
Dalam hal penguatan akidah, program ini tidak hanya diberikan kepada para mualaf, tetapi juga kepada keluarga mereka. Para remaja dan anak-anak di desa tersebut turut mendapatkan pembinaan agama, termasuk bimbingan untuk belajar membaca dan memahami Al-Qur’an. “Kami sangat berterima kasih atas adanya program ini, karena selain membantu ekonomi kami, ilmu agama kami juga semakin berkembang. Kami merasa sangat terbantu dengan bimbingan yang diberikan kepada keluarga kami, terutama anak-anak yang bisa belajar Al-Qur’an,” ujar Sukamto, Ketua MCI Regional Kabupaten Ngawi.
Untuk aspek ekonomi, BAZNAS Ngawi turut mendampingi para mualaf dengan memberikan dukungan dalam pengembangan usaha ternak kambing. Ternak kambing dipilih sebagai salah satu alternatif usaha yang dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut, mengingat potensi alam yang mendukung untuk pengembangan peternakan. Melalui program ini, diharapkan para mualaf dapat memperoleh kemandirian ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi, S.HI., M.Pd.I, menyampaikan bahwa program Kampung Hidayah ini merupakan wujud nyata dari komitmen BAZNAS dalam membantu para mualaf, tidak hanya dalam aspek agama, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi. “Kami berharap program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kehidupan para mualaf. Dengan adanya bantuan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi dan penguatan akidah, kami yakin kehidupan mereka akan lebih sejahtera,” ujar Samsul.
Pentingnya Kolaborasi untuk Kesejahteraan Mualaf
Wakil Bupati Ngawi, Dr. Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si, yang turut hadir dalam acara peluncuran, menyampaikan dukungannya terhadap program ini. “Kami sangat mendukung langkah BAZNAS dan MCI dalam membantu para mualaf. Program Kampung Hidayah ini merupakan contoh kolaborasi yang baik antara lembaga zakat dan masyarakat dalam mendampingi mualaf secara menyeluruh, baik dalam aspek spiritual maupun ekonomi,” ungkap Dwi Rianto.
Kegiatan peluncuran ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi, Moh. Ersat, Ketua MCI Jawa Timur, Agung Budi Purnomo, Forkompimcam Sine, perwakilan dari Kabag Kesra Ngawi, Kepala KUA Kecamatan Sine, serta perwakilan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Ngawi.
Program Jangka Panjang untuk Mualaf di Kabupaten Ngawi
Dr. Hamdani, Wakil Ketua BAZNAS Ngawi, juga mengungkapkan bahwa program Kampung Hidayah akan diperluas ke daerah-daerah lain di Kabupaten Ngawi yang memiliki kondisi serupa dengan Desa Jagir. “Program ini bukan hanya untuk Desa Jagir, kami berencana untuk meluncurkannya di daerah lain yang memiliki potensi serupa, sehingga semakin banyak mualaf yang bisa dibantu dan kehidupannya menjadi lebih sejahtera,” ujar Dr. Hamdani.
Dengan adanya program ini, diharapkan para mualaf di Kabupaten Ngawi dapat menerima pendampingan yang lebih holistik, yang mencakup pembinaan agama yang mendalam dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui Kampung Hidayah, para mualaf tidak hanya mendapatkan kehidupan yang lebih baik secara materi, tetapi juga secara spiritual, sehingga mereka bisa berkontribusi lebih besar dalam masyarakat dan agama.
Program ini merupakan contoh kolaborasi yang baik antara lembaga zakat, organisasi sosial, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok mualaf yang sering kali terabaikan. Dengan adanya dukungan yang komprehensif, diharapkan kehidupan para mualaf di Kabupaten Ngawi dapat lebih sejahtera, dan mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan mandiri.
(Laporan:Spotnews.id-RYn)