Tulungagung, Spotnews,id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun 2025 di Hotel Crown Victoria, Tulungagung, , Tulungagung, 5-7 November 2024.
Turut hadir di acara tersebut Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., beserta jajaran pimpinan lainnya, yakni Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M. Serta Kabag Kesra Setdakab Tulungagung Makrus Manan, Kepala Kanwil Kemenag Tulungagung Moh. Nasim, M.Pd., Pimpinan BAZNAS Tulungagung dan jajaran Forkopimda Kabupaten Tulungagung.
Kabag Kesra Makrus Manan mengatakan digelarnya Bimtek RKAT ini merupakan bentuk kesungguhan BAZNAS seluruh Jawa Timur dalam membersamai pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.
Dan dalam sambutannya Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Ali Maschan, menegaskan pentingnya penyusunan RKAT sebagai langkah strategis yang harus diselesaikan di akhir tahun.
“Penyusunan RKAT adalah salah satu hal yang harus dilakukan di akhir tahun. Misalnya, jika BAZNAS Tulungagung memiliki target Rp12 miliar, maka akan disusun rencana pengumpulan dana dari berbagai sumber, serta pendistribusiannya ke berbagai program,” ungkap Prof. Ali Maschan Moesa.
Prof. Ali Maschan juga menekankan bahwa RKAT yang disusun dengan baik dan mengisi seluruh formulir yang ada dapat memastikan parameter kegiatan yang terukur.
“Dengan demikian, insya Allah jika penyusunan selesai dan formulir-formulir yang ada diisi dengan baik yang jumlahnya cukup banyak semuanya akan terukur parameternya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Ali menyampaikan harapannya agar upaya pengumpulan dana yang maksimal dapat meningkatkan bantuan kepada masyarakat, terutama fakir miskin.
“Harapannya, ke depan yang penting adalah kita bisa menghimpun dana yang lebih banyak agar dapat membantu masyarakat dan fakir miskin secara lebih luas. Sebab,
jumlah orang miskin tidak semakin berkurang, melainkan semakin bertambah,” tutur Prof. Ali.
Prof. Ali juga menyoroti beberapa contoh penyaluran dana zakat melalui berbagai program yang dilakukan di Jawa Timur.
“Sebagai contoh, di Jawa Timur setiap tahunnya kami menyalurkan bantuan untuk perbaikan 1.001 rumah tidak layak huni (rutilahu), dengan bantuan per rumah sebesar Rp20 juta
Selain itu, ada program SKSS di mana kami membantu biaya UKT hingga semester delapan, dengan syarat dalam keluarga tersebut belum ada anggota yang menjadi sarjana.
Kami juga memberikan bantuan kepada lansia fakir sebatang kara. Di Jawa Timur, terdapat sekitar 700 lansia fakir yang menerima santunan Rp600 ribu setiap bulan seumur hidup,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, para peserta juga diberikan wawasan terkait pengelolaan keuangan dan perencanaan strategis yang berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas lembaga zakat dalam membantu masyarakat kurang mampu di Jawa Timur. Bimbingan Teknis ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS Jawa Timur untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan zakat di provinsi ini.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang berlangsung penuh antusias, di mana para peserta bisa langsung bertanya dan berdiskusi dengan narasumber terkait tantangan dan solusi dalam penyusunan RKAT yang lebih baik di masa depan.
Semoga dengan bimbingan teknis ini, seluruh perwakilan BAZNAS di Jawa Timur dapat memperkuat kerjasama dan sinergi dalam melaksanakan program-program sosial yang lebih baik lagi di tahun 2025 mendatang.
Bimtek RKAT dipandu oleh Direktur Perencanaan ZIS-DSKL BAZNAS RI, Dr. Ahmad Hambali, S.Ag., M.H., beserta tim.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pimpinan dan pelaksana dari bidang perencanaan, keuangan, dan pelaporan BAZNAS Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
(Laporan: Baznasjatim // Spotnews.id – Iz)