Mojokerto, Spotnews.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar Forum Percepatan Pengumpulan BAZNAS se-Jawa Timur 2025, Kamis (23/10/2025), di Kantor BAZNAS Jatim, Surabaya.
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antar-BAZNAS kabupaten/kota, meningkatkan kapasitas kelembagaan, serta mempercepat penghimpunan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di seluruh wilayah Jawa Timur.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., didampingi jajaran pimpinan BAZNAS Jatim. Hadir pula Direktur Penguatan Pengumpulan Nasional BAZNAS RI, H. Fitriansyah Agus Setiawan, S.Sos., M.I.Kom., CFRM, bersama tim, serta para pimpinan bidang pengumpulan BAZNAS kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Dalam arahannya, Prof. Ali Maschan menekankan pentingnya percepatan pengumpulan zakat yang tidak hanya berorientasi pada capaian angka, tetapi juga keberkahan dan kemanfaatannya bagi para mustahik.
“Zakat bukan sekadar data dan nominal, tapi amanah yang harus dikelola secara profesional dengan nilai-nilai syariah yang kokoh,” tegasnya.
Sementara itu, H. Fitriansyah Agus Setiawan dari BAZNAS RI menyampaikan materi tentang Evaluasi Kinerja Pengumpulan ZIS-DSKL Nasional, Target dan Rencana Pengumpulan 2026, serta Strategi Penguatan Pengumpulan dan Kampanye Kemudahan Layanan Zakat.
Dalam paparannya, ia menargetkan pengumpulan ZIS-DSKL se-Jawa Timur tahun 2026 sebesar Rp2,58 triliun, yang terdiri atas Rp447,4 miliar on balance sheet dan Rp2,13 triliun off balance sheet.
Dari Kabupaten Mojokerto, hadir Wakil Ketua I BAZNAS Mojokerto, H. Samiadi, S.Pd.I., didampingi pelaksana bidang pengumpulan Ayu Isna Khariroh, S.Kom..
Dalam forum tersebut, H. Samiadi memaparkan capaian positif BAZNAS Mojokerto sepanjang tahun 2025.
“Alhamdulillah, hingga Oktober ini realisasi pengumpulan kami sudah mencapai 92 persen dari target tahun 2025, yakni sebesar Rp6,6 miliar. Kami optimistis target ini akan tercapai sepenuhnya pada akhir tahun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, capaian tersebut merupakan hasil dari kepercayaan masyarakat serta inovasi strategi penghimpunan, seperti digitalisasi zakat, optimalisasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan kemitraan dengan berbagai lembaga.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan transparansi agar zakat semakin dipercaya dan manfaatnya semakin luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui forum yang digelar di Surabaya ini, BAZNAS Kabupaten Mojokerto menegaskan komitmennya menutup tahun 2025 dengan kinerja optimal.
Kegiatan tersebut juga memperkuat semangat bersama bahwa zakat bukan hanya angka, tetapi gerakan sosial yang menumbuhkan kemandirian dan ketangguhan umat.
(Sumber: Baznasmojokerto // Spotnews.id -uz)








