Yogyakarta,Spotnews.id- Di bawah teriknya matahari Kalurahan Selopamioro, Kepanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, semangat kerja keras tetap membara. Istri dari Mbah Sariman terlihat tekun memanen padi dengan sabit di tangan, hasil dari program integrated farming yang didampingi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Panen kali ini membuahkan hasil yang menggembirakan, yakni tujuh karung gabah kering panen (GKP) yang siap untuk diproses lebih lanjut. Meskipun harus berjibaku dengan panasnya cuaca dan kerja fisik yang berat, semangat Istri Mbah Sariman tak pernah surut. Setiap ayunan sabit membawa harapan untuk masa depan pertanian yang lebih baik.
Usai proses panen, lahan pertanian tersebut segera dijemur dan disanitasi, sebagai bentuk persiapan untuk penanaman palawija pada musim berikutnya. Tahapan ini menjadi bagian dari prinsip pertanian berkelanjutan yang diusung oleh program integrated farming, yakni menjaga kelestarian lahan sekaligus meningkatkan produktivitasnya.
Program integrated farming yang diterapkan BAZNAS merupakan pendekatan pertanian terpadu yang memadukan berbagai komoditas pertanian dan peternakan dalam satu sistem yang saling mendukung. Tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil panen, memperkuat ketahanan pangan, serta menambah penghasilan bagi para petani mustahik binaan.
Pak Sariman, suami dari Istri Mbah Sariman, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang telah mereka terima.
“Dengan bantuan BAZNAS, kami dapat meningkatkan hasil pertanian dan menjaga keberlanjutan usaha tani kami. Semangat dan kerja keras istri saya sangat luar biasa, dan kami semakin yakin bahwa hasil pertanian kami bisa lebih optimal,” ungkapnya.
Cerita perjuangan keluarga Sariman menjadi bukti nyata bahwa dengan pendampingan yang tepat dan semangat pantang menyerah, pertanian rakyat dapat terus berkembang dan memberikan hasil yang berkelanjutan.
(Laporan:spotnews.id-Ryn)