Spotnews.id- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melaksanakan audiensi ke Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada Jumat (12/9/2025). Pertemuan tersebut membahas dua agenda utama, yakni rencana pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan kampus serta peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi informasi untuk mendukung transparansi pelaporan zakat.
Hadir dalam audiensi tersebut Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., bersama Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, MA., Wakil Ketua III Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M. Sementara dari pihak PENS, hadir Direktur Dr.-Ing. Ir. Arif Irwansyah, S.T., M.Eng., bersama jajaran pimpinan, dosen, serta kepala jurusan.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Ali Maschan Moesa, menegaskan bahwa BAZNAS merupakan lembaga pemerintah non-struktural sesuai amanah UU No. 23 Tahun 2011 yang bertugas menghimpun dan menyalurkan zakat.
“Alhamdulillah, tahun ini penghimpunan zakat di Jawa Timur mencapai Rp50 miliar. Sesuai instruksi presiden, ASN harus berzakat melalui BAZNAS. Melalui mekanisme UPZ, dana zakat yang terkumpul bisa dikembalikan hingga 70% untuk mendukung mahasiswa kurang mampu, membantu pegawai, serta program sosial internal kampus,” jelasnya.
Prof. Ali juga memaparkan berbagai program BAZNAS Jatim, mulai dari beasiswa, santunan anak yatim, program Z Chicken, ternak kambing, hingga pemberdayaan UMKM. Menurutnya, tujuan utama program-program tersebut adalah mengentaskan kemiskinan.
“Tugas kami adalah ikut menurunkan angka kemiskinan. Bahkan kontribusi Jawa Timur dalam bantuan kemanusiaan untuk Palestina mencapai Rp18 miliar, terbesar secara nasional,” tambahnya.
Direktur PENS, Dr.-Ing. Ir. Arif Irwansyah, menyambut baik gagasan pembentukan UPZ di lingkungan kampus.
“Insya Allah kami senang sekali. Tadi juga dijelaskan pemanfaatannya untuk menyelamatkan dan memberdayakan. Karena memang pendidikan ini merupakan salah satu pintu yang bisa mengangkat derajat keluarga. Insya Allah satu visi dengan kami untuk menyelamatkan keluarga yang kurang mampu,” ungkapnya.
Ia menilai, keberadaan UPZ sangat relevan dengan visi PENS dalam mendukung mahasiswa dan masyarakat.
“Kalau jadi UPZ, 70% bisa dikembalikan lagi untuk mendukung mahasiswa kurang mampu. Kami juga memiliki program pengabdian masyarakat berbasis teknologi yang bisa disinergikan dengan program BAZNAS,” imbuhnya.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Humas, dan SI PENS, Dr. Ir. Firman Arifin, menambahkan bahwa audiensi ini menjadi momentum penting memperkuat kolaborasi.
“Alhamdulillah, sepertinya ini gayung bersambut. Kami memang baru memulai memperkuat bidang kerja sama sejak Juni, termasuk pengembangan perangkat lunak, teknologi VR, hingga program digital marketing. Ke depan kami siap bersinergi dengan BAZNAS,” jelasnya.
Pada akhir pertemuan, kedua belah pihak juga membahas rencana kerja sama dalam pengembangan software pelaporan zakat, infak, dan sedekah melalui layanan WhatsApp BAZNAS Jatim.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi antara BAZNAS Jatim dan PENS dalam mewujudkan pengelolaan zakat yang transparan, akuntabel, dan bermanfaat luas bagi sivitas akademika maupun masyarakat sekitar.
(Laporan:Spotnews.id-Ryn)