Spotnews.id- Kamis pagi yang cerah di Desa Ploso Wonoayu menjadi saksi sebuah momen penuh syukur. Ibu Juma’iyah, seorang perempuan sederhana yang telah lama dikenal masyarakat setempat, kini bisa menarik napas lega. Rumah yang dulu seringkali mengkhawatirkan, dengan suara genting yang ambruk dan atap yang bocor setiap kali hujan, kini berdiri kokoh berkat program rehabilitasi rumah dari Baznas Sidoarjo.
Dalam momen bersejarah ini, Achmad Richie, staf Baznas, bersama Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, hadir untuk melakukan monitoring sekaligus menyerahkan hasil perbaikan rumah yang telah selesai pada bulan Oktober lalu. Kehadiran mereka disambut hangat oleh ibu Juma’iyah, yang dengan senyum lebar mengajak kedua tamu penting tersebut berkeliling rumah.
“Alhamdulillah, sekarang saya tak perlu khawatir lagi kalau hujan. Lampu di kamar ini pun sudah terang, kamar bersih, rapi,” ujar ibu Juma’iyah dengan penuh kebanggaan, sambil menyalakan lampu kamar yang baru terpasang. Mata ibu Juma’iyah tampak berbinar, seolah mewakili rasa syukur yang mendalam atas perubahan yang terjadi dalam hidupnya.
Tidak hanya ruang tamu, Baznas juga memastikan bahwa seluruh bagian rumah, dari dapur hingga kamar mandi, mendapat perhatian yang sama. Dapur yang dulunya kumuh dan nyaris tidak layak pakai kini telah direnovasi menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk beraktivitas. Bahkan, jamban dan kamar mandi rumah ibu Juma’iyah juga dibangun lebih kokoh, memberikan rasa aman bagi penghuni rumah.
Dengan penuh haru, ibu Juma’iyah mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, sekarang saya bisa tinggal dengan tenang,” katanya sambil menyeka mata, tampak begitu emosional atas perubahan besar yang terjadi dalam hidupnya.
Kenangan Mengerikan di Balik Perbaikan Rumah
Namun, perjalanan hidup ibu Juma’iyah tidak selalu mulus. Beberapa bulan yang lalu, ia mengalami peristiwa yang hampir merenggut keselamatannya. “Kratak-kratak itu, mas, suaranya bikin saya lari sekencang-kencangnya,” kenang ibu Juma’iyah, mengenang kejadian saat genting rumahnya mendadak roboh. Saat itu, pukul sebelas siang, ia sedang berbaring di ruang tamu. Suara genting yang berjatuhan memecah kesunyian, dan ibu Juma’iyah hanya bisa berlari menyelamatkan diri.
“Untungnya cuma ruang tamu yang kena, Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” katanya dengan sorot mata yang masih menyiratkan ketakutan yang belum sepenuhnya hilang. Peristiwa itu menjadi titik balik dalam hidupnya, ketika rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung justru berubah menjadi ancaman.
Namun, ibu Juma’iyah tidak menyerah. Ia segera menghubungi perangkat desa, yang kemudian mengarahkan Baznas Sidoarjo untuk melakukan asesmen dan melihat kondisi rumahnya. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya rumah ibu Juma’iyah diperbaiki dan kini berdiri lebih kokoh dari sebelumnya.
Program Rehab Rumah Baznas Sidoarjo, Membangun Harapan Baru
Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, mengungkapkan bahwa program rehabilitasi rumah ini merupakan bagian dari komitmen Baznas untuk memberikan hunian layak bagi warga yang membutuhkan. “Ini bukan sekadar membangun rumah, tetapi juga membangun harapan. Kami ingin setiap keluarga dapat hidup dengan rasa aman dan nyaman,” ujarnya, menegaskan bahwa program ini bertujuan lebih dari sekadar memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga memberikan rasa percaya diri dan kebahagiaan bagi warga yang menerimanya.
Kini, rumah ibu Juma’iyah tidak hanya berdiri kokoh, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bagi keluarganya. Dari suara “kratak-kratak” yang membuat ibu Juma’iyah ketakutan, kini rumah itu berdiri tegak sebagai tempat yang penuh rasa syukur.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur,” kata ibu Juma’iyah dengan mata berkaca-kaca. Rumah ini bukan lagi sekadar tempat tinggal, tetapi menjadi tempat baru untuk memulai lembaran hidup yang lebih baik, lebih aman, dan penuh harapan.
Program rehabilitasi rumah Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan perubahan fisik pada bangunan rumah, tetapi juga memberikan dampak mendalam pada kehidupan warganya, membangun kembali rasa aman, nyaman, dan kebahagiaan yang sempat hilang.
(Laporan:Spotnews.id-Ryn)