Spotnews.id- Sore itu seharusnya menjadi hari yang biasa bagi Denis Irawan, seorang pemuda yang tinggal di Dusun Pondok, Desa Kiyonten, Kecamatan Kasreman. Setelah seharian bekerja sebagai kulih di Pasar Besar Ngawi, ia tengah dalam perjalanan pulang untuk bertemu ibu tercinta. Namun, takdir berkata lain. Hujan deras yang disertai angin kencang mengubah perjalanan pulangnya menjadi musibah.
“Saat perjalanan pulang dari Pasar Besar Ngawi, tiba-tiba hujan deras dan angin kencang datang di daerah Desa Karangasri,” kata Denis dengan suara bergetar. Tiba-tiba, motor yang ditumpanginya menabrak sebuah truk bermuatan berat, dan tubuhnya terpental terseret bersama sepeda motor yang ia kendarai.
Kecelakaan tersebut mengubah hidup Denis Irawan, yang sebelumnya dikenal sebagai anak muda yang aktif dan penuh semangat. Setelah kejadian itu, Denis dibawa ke rumah sakit di Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter menyarankan untuk merujuknya ke spesialis ortopedi. Setelah serangkaian pemeriksaan, termasuk rontgen dan MRI, terungkap bahwa Denis mengalami saraf terjepit pada tulang ekornya dan patah tulang di bagian kaki.
“Dari hasil MRI terlihat ada tulang kaki yang patah, dan dokter mengatakan ada saraf yang putus di daerah kaki meskipun tulangnya tidak apa-apa,” jelas Ibu Sadini, ibu Denis yang setia mendampingi. Dengan penuh kekhawatiran, Ibu Sadini menambahkan, “Biasanya Denis aktif bekerja sebagai kulih, tapi sekarang dia tidak bisa apa-apa. Aktivitasnya harus dibantu dengan kursi roda dan tongkat.”
Sementara itu, pengobatan yang diberikan hanya berupa terapi dan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit. Namun, ketidakpastian tentang masa depan dan proses pemulihan menjadi cobaan berat bagi keluarga ini. Ibu Sadini, yang juga merupakan kepala keluarga, harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan Denis. Untuk mencukupi hidup, Ibu Sadini berjualan sayur keliling desa.
Bantuan dari BAZNAS Kabupaten Ngawi Mengurangi Beban
Di tengah keterbatasan tersebut, datanglah bantuan dari BAZNAS Kabupaten Ngawi, yang memberikan dukungan untuk membantu meringankan biaya pengobatan Denis Irawan. Bantuan ini menjadi harapan baru bagi keluarga Ibu Sadini, yang merasa sangat terbantu dengan adanya dukungan dari para muzakki dan lembaga zakat ini.
“Terima kasih kepada para muzakki dan BAZNAS Ngawi yang telah memberikan bantuan dan mendukung saya. Semoga dengan doa dan bantuan ini, saya bisa segera sembuh dan kembali beraktivitas dengan semangat,” ungkap Denis Irawan, meskipun dengan senyum yang penuh harapan.
Kisah perjuangan Denis Irawan bukan hanya tentang melawan rasa sakit fisik, tetapi juga tentang harapan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup yang datang begitu mendalam. Di balik senyumannya, terdapat semangat yang tak pernah padam untuk bangkit dan meraih masa depan yang lebih baik.
Semangat Keluarga dan Dukungan Sosial
Kisah Denis Irawan menjadi gambaran nyata bagaimana kekuatan keluarga dan dukungan sosial sangat penting dalam mengatasi ujian hidup. Meskipun hidup tidak mudah bagi Ibu Sadini yang harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga, semangat untuk terus berjuang demi anaknya tidak pernah padam. Kehadiran BAZNAS Kabupaten Ngawi yang turut berperan dalam meringankan beban biaya pengobatan menjadi penyemangat tersendiri bagi keluarga ini.
Bantuan yang diberikan diharapkan tidak hanya membantu meringankan beban biaya pengobatan Denis, tetapi juga memberikan semangat baru dalam menjalani hari-hari yang penuh tantangan. Kegiatan sosial seperti ini, yang melibatkan masyarakat dan lembaga zakat, menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang sedang menghadapi cobaan hidup.
Dengan harapan yang terus menyala, Denis Irawan bertekad untuk segera sembuh dan kembali menjalani kehidupannya seperti sedia kala, bersama ibu tercinta yang selalu mendampinginya dalam setiap langkah.
(Laporan Spotnews.id-Ryn)