Ngawi, Spotnews.id- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Widodaren bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Ngawi menggelar Pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) pada Sabtu (tanggal menyesuaikan), bertempat di Gedung Pertemuan SDN Widodaren 8, Jalan Suropati, Desa Wlikukun. Kegiatan ini juga menggandeng Asosiasi Juleha DPD Ngawi dan diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari imam masjid dari berbagai desa dan dusun di wilayah Kecamatan Widodaren.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Ngawi, Samsul Hadi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara MUI dan BAZNAS dalam menjaga kualitas pelaksanaan ibadah qurban.
“Kolaborasi antara BAZNAS Ngawi dan MUI merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa proses penyembelihan hewan qurban dilakukan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Kami berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Samsul.
Pelatihan ini tidak hanya menekankan pada aspek praktik penyembelihan, tetapi juga membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang fiqh penyembelihan. Dalam sesi materi fiqh, Dr. KH. Afiful Khoir, M.Pd., menegaskan pentingnya pengetahuan syarat dan rukun penyembelihan dalam Islam.
“Penting bagi para juru sembelih untuk memahami syarat dan rukun dalam penyembelihan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini menjadi bagian dari ibadah yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan,” jelasnya.
Ketua MUI Kecamatan Widodaren yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri para juru sembelih dalam menjalankan tugas mereka, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan daging qurban yang halal dan berkualitas.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua MUI Kecamatan Widodaren KH. Mundirin, S.Si., unsur Forkopimcam Kecamatan Widodaren, dan Kepala KUA Kecamatan Widodaren. Peserta diberikan pemahaman teori serta praktik langsung cara penyembelihan hewan qurban yang benar sesuai syariat Islam.
Di akhir acara, peserta berkesempatan mengikuti sesi tanya jawab dengan narasumber, yang membuka ruang diskusi seputar praktik penyembelihan serta tantangan yang dihadapi di lapangan.
Dengan mengusung tema “Cahaya Zakat”, BAZNAS Ngawi juga menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya zakat dan qurban sebagai bagian dari ibadah yang membawa keberkahan.
“Semoga dengan terlaksananya kegiatan pelatihan tata cara penyembelihan kurban ini, para peserta dapat memahami dengan baik, sehingga pendistribusian hewan kurban nantinya dapat tersalurkan secara merata dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” harap Samsul Hadi kepada tim media Baznas Ngawi.
Pelatihan ini diharapkan menjadi awal dari agenda serupa di masa mendatang, guna memperkuat kualitas penyembelihan hewan qurban di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya.
(Laporan:Spotnews.id-RYn)