Sampang,Spotnews.id-Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Baznas Kabupaten Sampang menginisiasi pelatihan dasar tanggap bencana yang diikuti oleh Tagana Kabupaten Sampang serta relawan dari berbagai instansi. Pelatihan ini berlangsung pada Minggu, 22 Desember 2024, di Aula Smart Room Pendopo Bupati Kabupaten Sampang.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan sambutan dari Ketua Baznas Kabupaten Sampang, Drs. K. Abd. Rouf Al Hitami. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas relawan untuk memastikan kesiapan dalam memberikan respons cepat dan efektif saat bencana terjadi. “Pelatihan ini menjadi langkah penting untuk memastikan para relawan dapat mengelola situasi darurat dengan baik dan tanggap dalam membantu masyarakat yang terdampak,” ujar Drs. Rouf Al Hitami.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam bidang penanggulangan bencana. Moh. Husin, S.Sos., Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sampang, memberikan materi mengenai manajemen penanggulangan bencana, termasuk langkah-langkah strategis yang harus diambil dalam menghadapi bencana alam. Agus Hendra Purnomo dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang memaparkan tentang pengelolaan peralatan dan strategi kerelawanan yang perlu dipahami oleh para relawan untuk menghadapi kondisi darurat. Sementara itu, Arief Tirtana Agung Prayogo, anggota Tagana Kabupaten Sampang, menyampaikan materi terkait pelayanan dapur umum sebagai bagian dari penanganan bencana yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen terkait, seperti BPBD Kabupaten Sampang, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Sampang, FPRB Kabupaten Sampang, dan relawan Baznas. Sinergi yang terjalin antara berbagai instansi ini mencerminkan komitmen bersama untuk memitigasi risiko bencana dan memperkuat kesiapsiagaan di Kabupaten Sampang.
Arief Tirtana Agung Prayogo, yang juga merupakan anggota Tagana Kabupaten Sampang, mengatakan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun solidaritas dan koordinasi yang lebih erat antar lembaga. “Pelatihan ini penting agar kami dapat bekerja lebih efektif di lapangan, terutama dalam situasi bencana yang membutuhkan koordinasi yang cepat dan tepat,” ungkap Arief.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan foto bersama sebagai simbol komitmen bersama untuk terus berkontribusi dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sampang. Melalui kegiatan ini, diharapkan para relawan yang terlatih semakin siap, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi berbagai situasi darurat yang mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Sampang.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat akan semakin kuat, sehingga Kabupaten Sampang dapat lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana dan memberikan bantuan yang maksimal bagi korban bencana.
(Laporan:Spotnews.id-Ryn)