SPOTNEWS.ID, Surabaya, Jatim – Program OPOP (One Pesantren One Product) merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren dan alumni pondok pesantren.
Sekjen OPOP Jawa Timur, Muhammad Ghofirin mengatakan, total pesantren yang telah bergabung menjadi peserta OPOP per hari ini, Selasa (06/09/2022) ada sebanyak 860 pesantren, yang artinya target 1000 pesantren hanya kurang 240 pesantren lagi.
“Alhamdulillah Kyai Program OPOP Jawa Timur per hari ini sudah tergabung sebagai peserta OPOP ada 860 pondok pesantren, yang artinya hanya kurang 240 pesantren lagi untuk memenuhi target 1000 pesantren untuk mewujudkan cita-cita Ibu Gubernur Jawa Timur, Bunda Kofifah Indar Parawansyah yaitu: pesantren berdaya, masyarakat sejahtera”, kata Gofirin saat diskusi Program OPOP di Ponpes Mukmin Mandiri, Waru Sidoarjo, Senin (05/09/22).
Dalam kunjungan kerja ke Ponpes Mukmin Mandiri, Ghofirin meminta doa restu dan amsukan-masukan terkait Program OPOP Jawa Timur. “Mohon doa nya Kyai, kami ingin bersama Kyai Zakki pesantren di Jawa Timur bisa naik kelas. Dari yang level regional menjadi nasional. Yang level nasional menjadi go Internasional,” ujarnya.
Pengasuh Ponpes Mukmin Mandiri Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si mengapresiasi dan memberi dukungan sekaligus memberikan gagasannya kepada Sekjen OPOP Jatim tersebut.
“Memang, Subhanallah gerakan OPOP yang di jalankan oleh Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansyah, subhanallah begitu luar biasa menggema di Jawa Timur. Semuanya berhasil. Ini memang harus kita apresiasi beliau. Grakan OPOP yang sudah tersebar di Jatim sudah melahirkan 860 yang tergabung dengan OPOP. Sehingga pesantren bisa mandiri secara ekonomi. Tentu juga kemandirian ekonomi untuk santri-santrinya,” jelas Kyai Zakki yang juga Eksportir Kopi.
KH. Muhammad Zakki yang juga menjabat Pimpinan Baznas Jawa Timur, bercerita bagaimana pesantrennya bisa mengekspor ke Australia, Dubai dan Malaysia.
“Diskusi hari ini kita bersama Sekjen OPOP Gus Ghofirin memikirkan bagaimana pesantren OPOP bisa kuat kelembagaannya di pasar Internasional dengan produk-produknya,” Tutupnya. (Sri)