SPOTNEWS.id, Sidoarjo – Mempelajari metode ilmu Jurnalistik tidak semudah apa yang dikatakan, banyak hal yang perlu dipahami dan menjadi penerapan, tentu belajar ilmu tersebut sejak dini sangat dianjurkan sebagai bekal di masa depan dan menambah wawasan.
Seperti halnya, Santri di Pondok Pesantren Yatim Mahabbaturosul Sidoarjo. Antusiasme santri untuk belajar tak patah meski perlu ilmu modern menjadi cikal bakal kesuksesannya.
Terutama para santri diajarkan ilmu jurnalistik dengan mewajibkan mengikuti kajian rutin. Namun caranya terbilang unik, diawali dengan mengikuti kajian rutin Kitab Mabdiul Fiiqih yang dipimpin oleh Ustadz Masrukin M.Pd.i.
Tema yang disampaikan ditentukan oleh Ustadz Masrukin, berikutinya selama kajian berlangsung, santri diharuskan mencatat dari isi kitab yang disampaikan Ustadz. salah satunya mengenai bab Zakat.
“Santri mencatat dan merangkumnya hingga menjadi sebuah artikel naskah yang memiliki unsur jurnalistik, pembelajaran ini bagus, karena merupakan kombinasi pembelajaran dari satu sisi keagamaan dan belajar jurnalistik, yaitu menulis artikel, “ucap Masrukin kepada Spotnews.id, Rabu (8/2/2023).
Lebih lanjut, ia menyampaikan antusias santri dan santriwati selama mengikuti kajian, mereka dengan seksama mendengarkan dan juga menulis materi tersebut di buku.
“tentu hal ini nantinya berguna bagi dirinya sebagai bekal di masyarakat, “ujarnya
Sementara itu, Pembina Pesantren Yatim Mahabbaturosul Yulianto Kiswocahyono menambahkan, menurutnya di era modernisasi yang serba digital ini, santri wajib dibekali ilmu yang bersifat kekinian yaitu, multimedia digital dan Jurnalisme.
“Santri kita bekali ilmu-ilmu teknologi digital salah satunya metode jurnalistik. seperti contohnya apa yang disampaikan Ustadz Masrukin terkait kajian tersebut, lantas di tuangkan dalam buku yang akan di ringkas menjadi penulisan jurnalistik, ya saya harap mereka bisa mengembangkan ilmu-ilmu terbaharukan, “terang Yuli yang juga sebagai Konsultan Pajak. (dn)