Sidoarjo, Sppotnews.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menorehkan langkah nyata dalam mengulurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan. Melalui program *Bantuan Biaya Fakir Terlantar*, BAZNAS Sidoarjo telah berhasil menyalurkan bantuan kepada 62 warga lanjut usia yang hidup sebatang kara dan terlantar.
Program ini, yang dirancang khusus untuk warga Sidoarjo berusia 65 tahun ke atas, menjadi harapan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari perhatian publik. Dengan bentuk bantuan berupa transfer tunai sebesar Rp625.000 per bulan, yang diberikan setiap dua bulan, program ini dirancang untuk mendukung kebutuhan dasar para penerima di hari tua mereka.
Sebaran Penerima dan Pendekatan Tepat Sasaran
Berdasarkan data terbaru per Desember 2024, penerima bantuan tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Kecamatan Krembung mencatat jumlah penerima terbanyak dengan enam orang, diikuti Tulangan, Sukodono, dan Wonoayu yang masing-masing memiliki lima penerima. Sementara itu, Kecamatan Candi dan Prambon menjadi wilayah yang tidak memiliki penerima bantuan pada periode ini.
“Kami terus melakukan pendataan dan verifikasi dengan sangat cermat untuk memastikan bantuan ini sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Setiap lokasi yang kami jangkau mencerminkan komitmen kami untuk menyentuh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali,” ujar Ketua BAZNAS Sidoarjo.
Lebih dari Sekadar Bantuan Materi
Selain transfer tunai, program ini juga mengedepankan nilai empati. Para petugas BAZNAS tak hanya mengantarkan bantuan, tetapi juga menjalin interaksi hangat dengan para lansia penerima. Kehadiran petugas menjadi bentuk dukungan emosional bagi mereka yang hidup sendiri. Dalam salah satu momen yang diabadikan, terlihat seorang petugas memberikan bantuan langsung ke tangan seorang lansia yang terbaring lemah di tempat tidur. Senyuman kecil yang terlihat mencerminkan makna mendalam dari bantuan ini—lebih dari sekadar uang, tapi kehadiran dan kepedulian.
Membangun Solidaritas Sosial
Program Bantuan Biaya Fakir Terlantar adalah bagian dari upaya besar BAZNAS Sidoarjo untuk membangun solidaritas sosial di tengah masyarakat. Dengan menyentuh kelompok yang selama ini berada di pinggiran kehidupan sosial, BAZNAS berhasil mengingatkan publik tentang pentingnya berbagi kebahagiaan dan keberkahan, khususnya di akhir tahun.
Tidak hanya itu, program ini juga menjadi pengingat bahwa keberhasilan sebuah daerah tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari bagaimana mereka merawat masyarakatnya, terutama yang berada di garis terlemah.
Harapan untuk Tahun Mendatang
Dengan capaian yang signifikan sepanjang November hingga Desember 2024, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat terus memperluas cakupan penerima bantuan di tahun mendatang. Pendataan yang lebih inklusif dan optimalisasi sumber daya zakat diharapkan mampu menjangkau lebih banyak lagi fakir terlantar di seluruh penjuru Sidoarjo.
“Ini adalah awal dari komitmen besar kami untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kabupaten yang ramah terhadap lansia dan masyarakat rentan. Semoga program ini menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk turut peduli dan berkontribusi,” tambah Ketua BAZNAS, M Chasbil Aziz Salju Sodar.
Di tengah gemuruh modernisasi, program ini hadir sebagai oase yang mengingatkan kita bahwa kebaikan kecil dapat memberikan perubahan besar. Dengan kepedulian bersama, lansia terlantar di Sidoarjo tak lagi merasa sendiri. Mereka kini memiliki harapan untuk menjalani hari tua dengan lebih layak dan bermartabat.
(Laporan: BaznasSidoarjo // Spotnews.id – IZ)