Tulungagung,Spotnews.id- Endah Tri Wahyuni, perempuan berusia 47 tahun, telah membuktikan ketekunan dan semangat pantang menyerah dalam merintis usaha kuliner. Sejak tahun 2015, ia mengelola warung jajanan bernama Somay dan Cireng Bu Yuni yang berlokasi di Desa Sobontoro, Boyolangu, sekitar satu kilometer dari rumahnya di Kelurahan Karangwaru.
Warung sederhana ini menyajikan aneka jajanan seperti somay, batagor, dan cireng dengan harga terjangkau Rp10.000 per porsi. Bahkan, Endah tetap melayani pembelian Rp5.000, sebuah langkah yang membuat pelanggannya merasa lebih dekat dan nyaman. Dengan dibantu satu karyawan, warung ini buka setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Dalam sehari, omset warung mencapai rata-rata Rp250.000 hingga Rp300.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp125.000 hingga Rp150.000. Meski demikian, Endah mengakui ada tantangan tersendiri, yakni menurunnya jumlah pelanggan pada tanggal tua dibandingkan tanggal muda.
Untuk mengembangkan usahanya, Endah mengandalkan promosi sederhana lewat WhatsApp serta berpegang pada prinsip pantang menyerah, jujur, dan menjaga kualitas produk. Selain berjualan di warung, ia juga melayani pesanan jajanan dan usaha catering yang menambah pemasukan keluarga.
Pada Agustus 2025, Endah mendapat dukungan modal berupa pinjaman pembiayaan tahap pertama sebesar Rp2 juta dari BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung. Dana ini ia gunakan untuk membeli bahan baku, modal pengerjaan pesanan, hingga penambahan tabung gas. “Pinjaman dari BAZNAS sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha,” ujarnya.
Ke depan, Endah berencana memperluas jangkauan usahanya dengan membuka outlet baru menggunakan gerobak yang sudah dimiliki serta mencari lokasi sewa yang strategis. Dengan tekad kuat dan dukungan yang ada, ia optimis Somay dan Cireng Bu Yuni akan semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas.
(Laporan:Spotnews.id-RYn)








