Spotnews.id- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur telah menerima laporan dari BAZNAS Lumajang mengenai perkembangan terbaru pembangunan Masjid Induk di Hunian Sementara (Huntara) Semeru. Laporan tersebut disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di kantor BAZNAS Jatim, di Surabaya, Rabu (5/6/2024).
Ketua BAZNAS Lumajang, Drs. H.M. Nur Sjahid, M.A., menyampaikan progres dari CV. Prima Hasil Sejahtera selaku kontraktor dalam pembangunan tahap awal Masjid Induk di kawasan Huntara Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
“Alhamdulillah dari rencana anggaran Rp 1,45 Milyar hampir seluruhnya sudah terserap, kita sampaikan kepada kontraktor bahwa masjid ini harus dibangun sesuai anggaran yang ada”, kata Ketua BAZNAS Lumajang, Drs. H.M. Nur Sjahid, M.A.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pembangunan tahap pertama Masjid Induk sudah mencapai tahap 96%. Beberapa bagian yang telah rampung meliputi pondasi, dak dan sebagian dinding.
“Untuk pekerjaan sampai sekarang sudah mencapai fisik sekitar 96% persen untuk tahap pertama, Insya Allah akan segera dirampungkan agar dana dari BAZNAS Pusat bisa segera disalurkan”, tambahnya.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., menyatakan bahwa laporan yang diterima menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pembangunan masjid yang bertujuan untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Kami sudah terima laporan singkat tadi, kami berharap nanti ada laporannya secara berkala. Saat ini, anggaran dari BAZNAS Jatim sudah turun sebesar Rp 1 Milyar dan dari BAZNAS Lumajang Rp 450 juta untuk pembangunan masjid, pada prinsipnya ini adalah amanah dari muzakki, donatur dan munfiq”, ujar Prof. Ali Maschan.
Lebih lanjut, Prof. Ali mengatakan bahwa banyaknya populasi masyarakat yang tinggal di sekitar Masjid Induk dapat memberikan dampat terhadap kemakmuran masjid tersebut.
“Perlu dicari tahu juga apakah penduduk di sana sudah bermukim di huntara semua atau masih hijrah, sebab apabila penduduk sudah bermukim di sana maka Insya Allah akan ada rasa memiliki masjid dan mungkin mau menyumbang”, kata Prof. Ali.
Di sisi lain, Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., menegaskan pentingnya laporan realisasi anggaran yang terperinci sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban terhadap pemerintah mau pun masyarakat.
“Nanti laporan penggunaan anggarannya itu harus betul-betul detail, jadi Rp 1,45 Milyar itu peruntukannya apa, pengerjaannya apa, materialnya apa saja, ongkos kerjanya berapa, sebab nanti kami juga akan diminta pertanggungjawaban dana Rp 1 Milyar yang sudah disalurkan melalui BAZNAS Lumajang”, tegas Kyai Khuluq.
Proyek pembangunan Masjid Induk di Huntara Semeru ini merupakan kerja sama antara BAZNAS RI dan Daerah untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada akhir tahun 2021 lalu.
“Pelaporan ini nanti kita jadikan dasar bagi Bapak Ketua BAZNAS Jatim untuk menghubungi BAZNAS RI agar dana Rp 1,1 Milyar dari pusat bisa segera dicairkan”, Kyai Khuluq menambahkan.
Selain itu, Pimpinan Bidang SDM dan Umum tersebut berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terhadap pembangunan Masjid Induk berupa dukungan dana yang dianggarkan di APBD.
“Supaya pusat lebih yakin maka perlu ada dana pendukung dari APBD Pemkab setempat”, pungkasnya.
(Laporan:Baznas//Spotnews.id-Ryn)