Spotnews.id- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Malang telah menghimpun dana yang zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) sebesar lebih dari Rp8,2 miliar, terhitung sejak Januari sampai September 2024 ini.
“Terhitung selama Januari sampai September 2024 ini, sudah tersalurkan sejumlah Rp7.066.854.000 zakat dan infaq melalui Baznas. Sementara, dana yang terhimpun totalnya Rp 8? 258.864.085,” kata Ketua Baznas Kabupaten Malang, KH. Khoirul Hafidz Fanani, Selasa (15/10/2024).
Dana ZIS yang terhimpun maupun yang sudah terdistribusi tersebut, menurutnya, sudah terlaporkan tiap bulan dalam data portal resmi SiMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS).
“Laporannya rutin tiap bulan, baik penghimpunan maupun penyaluran dilaporkan, berikut nama dan alamat muzakki (pemberi) maupun mustahiq (penerima yang berhak). Semua penerima dipastikan adalah dhuafa,” terangnya.
Gus Hafidz merinci, dana ZIS yang sudah tersalurkan dalam berbagai program. Paling banyak, berupa bantuan bedah rumah tak layak huni warga miskin. Hingga saat ini, menurutnya sudah diserahkan bantuan untuk 318 unit rumah dhuafa.
“Yang untuk bedah rumah sudah 318 unit. Nilai bantuan tiap unit rumah sebesar Rp15 juta. Target penyaluran bantuan bedah rumah dalam tahun ini totalnya 420 unit,” terangnya.
Penerima bantuan bedah rumah ini, menurutnya banyak keluarga dhuafa yang berada di wilayah pinggiran Kabupaten Malang. Seperti halnya, warga di wilayah Kecamatan Pujon dan Ngantang.
Sasaran program bedah rumah ini, lanjutnya, sudah dituangkan dalam usulan RKAT (Rencana Kerja Anggaran Tahunan), yang sudah disetujui BAZNAS RI, di tahun sebelumnya.
Selain bantuan bedah rumah, BAZNAS Kabupaten Malang juga telah menyalurkan 109 unit bantuan usaha rombong bakso, dengan nilai bantuan beragam.
Selain itu, juga disalurkan untuk beasiswa bagi 117 mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Mahasiswa penerima bantuan ini tersebar di empat perguruan tinggi di Kabupaten Malang. Yakni, UNIRA Malang, Universitas AlQolam Malang, STIE Al Rifaie dan STAI Ibu Sina Kepanjen.
Pentasharufan atau penyaluran bantuan BAZNAS lainnya, kata Gus Hafidz, juga untuk membantu masalah kesehatan para dhuafa yang membutuhkan pengobatan darurat.
“Bahkan, beberapa penerima manfaat yang kebetulan peserta BPJS Kesehatan, namun kebetulan menunggak, ya kita bantu membayarkan premi dan dendanya. Agar penanganan dan pengobatannya berjalan,” bebernya.
KH. Hafidz menyebut, pihaknya merencanakan penghimpunan ZIS pada 2024 ini totalnya kurang lebih Rp 10,7 miliar. Sisa waktu tiga bulan mendatang, diharapkan dana yang terhimpun bisa lebih banyak lagi.
(Laporan:Baznasmalang//Spotnews.id-ryn)