Spotnews.id- Di ujung bulan Muharram 1446 Hijriyah, BAZNAS kabupaten Lumajang menyelenggarakan santunan anak yatim dhu’afa di kantor BAZNAS pada hari rabu, 31 Juli 2024.
Penerima manfaat program ini sebanyak 150 anak yatim dengan menerima santunan sebesar Rp. 250.000,-/anak yatim dari total program Lumajang Peduli untuk tahun 2024 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Hadir bersama BAZNAS Lumajang yaitu Kasubbag TU kantor Kemeterian Agama kabupaten Lumajang, Kasubbag Kesra Setda, UPZ Dinas Kesehatan, Dewan Pimpinan MUI, Satuan Audit Internal BAZNAS, Camat Lumajang dan Lurah Tompokersan.
Ketua BAZNAS Lumajang, Drs. H.M. Nur Sjahid, MA menyampaikan terima kepada seluruh pihak dalam menyukseskan program santunan muharram 1446 Hijriyah/tahun 2024 terutama penerima manfaat (anak-anak yatim dhu’afa) yang pada tahun ini kami prioritaskan anak yatim dhu’afa yang berasal dari non panti/LKSA dengan pertimbangan bahwa mereka yang non panti dapat merasakan kebahagian juga, tidak semasif yang berasal dari panti/LKSA yang secara struktural mendapat perhatian lebih dari pemerintah atau lembaga lain, jelas mantan kepala MAN Lumajang.
Sementara itu kasubbag TU kantor kementerian agama Lumajang, Dr. H.M. Mudhofar, M.Si., mewanti-wanti kepada seluruh anak yatim yang diundang BAZNAS untuk berterima kasih telah berbagi cinta dan berlimpah berkah pada bulan muharram 1446 Hijriyah ini, dimana keberkahan akan dirasakan juga bagi para muzakki yang telah menyalurkan zakat, infaq dan shadaqahnya melalui kantor BAZNAS Lumajang akan bertampah pula rezekinya, diberi kesehatan prima sehingga pada kesempatan mendatang akan menerima kembali program yang mulia ini, ungkap mantan Kasi Haji dan Umroh Kemenag Lumajang.
Acara santunan diisi oleh motivator anak yatim, Ust. Chudzil Chikmat, S.Pd.I., C.Ht sekaligus ketua yayasan Saku Yatim dan ketua Forum Zakat (FoZ) Lumajang menyampaikan bahwa nilai keberkahan bagi anak yatim khususnya di bulan Muharram merupakan hari yang istimewa sekaligus menjadi hari raya bagi anak-anak yatim, bahwa sebagai orang tua yatim maupun yatim piatu adalah sebuah perjuangan hidup yang luar biasa, hal ini tidak terlepas dari kisah sang Nabi Muhammad SAW yang terlahir yatim yang sangat mencintai anak berstatus yatim bahkan fadilahnya yang besar dalam menyantuni anak yatim, kelak di akhirat akan bersama Nabi dengan simbol dua jari yang saling berdampingan, pungkas sang motivator yang terlahir yatim sejak usia 16 bulan.
(Laporan:Baznas//Spotnews.id-Ryn)