Sidoarjo, Spotnews.id – Harga Beras di Sidoarjo berangsur turun. Penurunan tersebut terjadi pada beras jenis premium dan medium. Diprediksi harga beras akan terus mengalami penurunan. Hal itu beriringan musim panen yang akan segera tiba.
Salah satu pedagang beras di Pasar Larangan, Joyo mengatakan, rata-rata harga turun sekitar Rp 200 hingga Rp 800 perkilogramnya. “Harga beras sekarang sudah turun selama satu minggu ini, pembelinya sejak awal juga masih stabil,” ucapnya.
Menurutnya, puncak dari mahalnya beras terjadi pada dua minggu yang lalu. Tepatnya sebelum hari H Pemilu dimulai. Saat itu harga naik sangat tajam yakni hampir Rp 2 ribu. “Mulai Januari harga beras mulai tinggi, dan dua minggu yang lalu harga beras memang sangat tinggi itu puncaknya, tapi untuk sekarang sudah berangsur turun,” katanya.
Pedagang beras lainnya, Muhammad Yulianto juga mengutarakan yang sama dengan Joyo. Menurutnya, beras saat ini sudah menunjukkan penurunan harga. “Saat ini sudah turun, kalau kemarin naik kan disebabkan petani yang kekurangan pasokan air, lalu sudah ada air pas mau nanam juga banjir,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Januari harga beras premium ada pada sekitar Rp 14.800 dan naik menjadi Rp 16.800 sebelum Pemilu. Saat ini sudah turun mejadi Rp 16.300 atau turun sebesar Rp 500.
Begitu juga dengan beras jenis medium, pada Januari masih di sekitar harga Rp 12.400. Sebelum Pemilu naik menjadi Rp 14.700 dan saat ini sudah turun menjadi Rp 14.200. Kedua pedagang tersebut mengaku bahwa stok beras berasal dari luar kota. Yakni Probolinggo, Lamongan, Kediri dan Lumajang.
Meski menunjukkan tren penurunan harga, salah satu pembeli beras, Yuni merasa bahwa beras masih dalam kategori mahal. Apalagi ia kemarin merasakan mahalnya harga beras hingga Rp 15 ribu bahkan Rp 16 ribu per kilogramnya. “Hitungannya masih mahal, ya seharusnya diturunin lagi harga berasnya,” katanya. “Tidak hanya beras yang mahal namun juga bahan pokok lainnya seperti minyak, gula dan telur,” tutupnya.
(Sumber: Jawapos // Spotnews.id – Ad)