Jakarta, Spotnews.id – Stok beras tiba-tiba langka di pasar tradisonal maupun modern menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Kelangkaan ini membuat harga beras juga mengalami kenaikan.
Dengan kondisi ini membuat emak-emak mendapatkan masalah yang double, pertama susah mencari beras. Kedua, meskipun ada tetapi harganya tidak masuk akal.
Atas kondisi itu, para pejabat di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung buru-buru klarifikasi. Menteri BUMN, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, serta Direktur Utama Perum Bulog ramai-ramai datang ke ritel modern untuk memastikan Stock Beras.
Apalagi, terdapat isu di mana kelangkaan stok beras ini dikaitkan dengan bantuan pangan berupa beras yang diberikan pemerintahan Jokowi.
Menurut Erick Thohir, tidak ada pihak yang berbicara isu stok beras langka di pasaran akibat bansos beras. Dia menjelaskan, kebijakan beras sebelumnya telah dianggarkan dan disetujui pemerintah bersama DPR jauh sebelum kampanye hingga jelang pencoblosan.
“Nggak ada yang diisuin, bansos itu merupakan kebijakan yang diambil pemerintah bersama DPR ya dan sudah dianggarkan oleh Menteri Keuangan,” ujar di Ramayana Prime Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
Harga beras naik di seluruh dunia
Erick Thohir mengakui memang harga beras tengah mengalami kenaikan saat ini. Ketua umum PSSI ini menyebut, kenaikan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat RI saja, tetapi juga melanda berbagai negara di dunia.
Menurut Erick, kenaikan harga pangan memang telah terjadi di tengah masih berlangsungnya kondisi geopolitik.
“Kalau harga beras melonjak itu di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat,” imbuh dia.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah kenaikan harga beras bukan karena periode pencoblosan pemilihan umum (Pemilu).
Dia juga menampik naiknya harga beras karena periode libur panjang peringatan Isra Miraj dan Hari Raya Imlek 2575 Kongzili.
Menurut dia, kenaikan harga beras ini disebabkan pasokan yang minim. Dalam hal ini dirinya tengah menggelontorkan pasokan ke pasar-pasar.
“Bukan pengaruh pencoblosan (kenaikan harga beras). Kita sedang penuhi market,” kata dia.
Harga beras tembus Rp 18.500
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga beras makin tidak jelas jelang penyoblosan pemilihan umum atau Pemilu. Ikappi mendapat laporan harga beras alami kenaikan secara drastis.
Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Renaldi Sarijowan mengatakan, beras premiun telah menyentuh harga yang melebihi dari harga eceran tertinggi (HET).
“Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyebutkan Harga beras kini semakin tak jelas. Kami mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp 13.500 per kilo sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kilo,” beber dia.
(Sumber: Suara // Spotnews.id – Mla)