Pimpinan Komisariat (PK) IPNU IPPNU UIN Sunan Ampel Surabaya, bekerja sama dengan KEIKRAF UINSA, sukses menggelar seminar bertajuk “Santripreneur: Start-Up Your Future: Inovasi, Digitalisasi, dan Kemandirian Ekonomi Organisasi” pada Jumat (09/05/2025) di Gedung Student Central Lantai 3, Kampus UINSA, Jl Ahmad Yani Surabaya.
Acara ini menghadirkan Gus Heri Cahyo Bagus Setiawan, Founder Santripreneur Academy Nusantara, sebagai salah satu narasumber yang membagikan wawasan tentang dunia kewirausahaan berbasis santri, inovasi, dan digitalisasi.
Seminar yang dihadiri oleh Ibu Hinda Findarti Wirausaha Muslimah CEO PT LBN Trans, Ketua IPNU Komisariat UINSA Irrandy Andhana Nuriza dan Ketua KEIKRAF Dwiki Andrean Bima Prasetya ini berlangsung dengan penuh antusiasme mengikuti sesi diskusi yang diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian ekonomi organisasi di kalangan santri.
Dalam pemaparannya, Gus Heri menegaskan bahwa santri era digital saat ini tidak cukup hanya kuat di sajadah dan podium, tetapi juga harus bisa berdiri kokoh di atas kaki sendiri secara ekonomi. “Kalau bisa ngaji Kitab Kuning, masa bikin kopi IPNU aja nggak berani?,” Candanya ditengah penyampaian materinya yang mengundang tawa sekaligus renungan.
Dia mendorong para santri untuk membangun divisi usaha mandiri dalam organisasi kepemudaan seperti IPNU dan mahasiswa santri KEIKRAF UINSA. “Santri zaman sekarang jangan hanya jadi penotnton, tapi juga pemain (berkarya). Kemandirian ekonomi jangan hanya wacana, ini tentang aksi nyata,” tegasnya.
Gus Heri juga menyarankan agar para santri IPNU-IPPNU berani menjelajahi peluang bisnis yang relevan dengan tren saat ini. Salah satu ide besarnya adalah bisnis kopi, karena kopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda.
“Bisnis kopi makin hari makin berkembang. Selama anak muda masih ngopi, santri IPNU masih ngopi, anak-anak kreatif dari KEIKRAF masih ngopi, bisnis kopi pasti tetap hits,” katanya, yang sekali lagi membuat peserta terkekeh sambil merenung.
Tidak hanya Gus Heri, Ibu Hinda Findarti, CEO PT LBN Trans, yang juga turut menjadi narasumber dalam acara tersebut, memberikan apresiasi terhadap ide-ide Gus Heri yang relevan dengan semangat kewirausahaan di kalangan santri. Dalam kesempatan itu, Ibu Hinda menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi yang bisa dicapai melalui usaha mandiri, bukan sekadar mengandalkan proposal alumni atau bantuan eksternal.
“Beliau (Gus Heri) sangat menginspirasi tidak hanya membawa semangat santri, tetapi juga mengajak kalian (kader IPNU-IPPNU) untuk berani merintis usaha secara mandiri. Gabungan antara jiwa santri dan semangat kewirausahaan itulah yang sangat diperlukan dalam menghidupkan ekonomi organisasi, jangan hanya andalkan iuran anggota dan bantuan proposal, tapi gali sumber pendapatan organisasi melalui usaha mandiri” ujarnya.
Gus Heri pun menjelaskan bahwa bisnis kopi bukanlah ide yang asal-asalan. Dengan pengalaman dalam memproduksi dan menyesuaikan kebutuhan (taste dan branding), dia yakin kopi bisa menjadi medium dakwah ekonomi yang memiliki potensi besar.
“Kopi itu tidak hanya soal taste (rasa), tapi juga soal semangat, kalau bisa bikin kopi yang enak lali di branding yang melekat dengan organisasinya dan itu marketable, kenapa tidak coba bikin produk yang bermanfaat dan halal?” tuturnya.
Sebagai langkah konkret, Gus Heri melalui Santripreneur Academy Nusantara siap berkolaborasi dalam menciptakan produk kopi yang kreatif, halal, dan tentunya punya daya tarik pasar. Salah satu ide inovatif yang dia gagas adalah produk Kopi IPNU dan Kopi KEIKRAF. “Ayo kita coba bikin Kopi IPNU dengan tagline ‘Aromanya Menggugah, Semangatnya Jihad Ekonomi’. Selain itu, dia juga mengusulkan Kopi KEIKRAF dengan semboyan ‘Seduh Inspirasi, Nikmati Kreasi’,” terangnya.
Di penghujung acara, Gus Heri dengan gaya khas santainya kembali menegaskan gagasan besar yang ia sampaikan.
“Santri IPNU itu bisa jadi wirausaha yang bervalue, loh! Artinya, selain bisa jadi pengusaha, kalian (kader IPNU-IPPNU) juga bisa jadi imam musolah, memimpin tahlil, yasin, atau istighosah. Itu baru keren,” ujarnya dengan semangat.
Dia pun melanjutkan, “Tapi, ada juga anak IPNU yang alim banget, eh, malah terjun ke dunia hitam Tapi jangan salah, dunia hitam yang ini bermanfaat, dunia hitam itu ya.bikin kopi! Kan kopi itu hitam, ya kan? Jadi,santri tidak hanya bisa ngaji,tapi juga bisa memberikan manfaat lewat bisnis kopi,hitam tapi berkah dan pastinya halal,” pungkas Gus Heri, diiringi tawa riuh dari peserta yang hadir”.
Dengan semangat itu Gus Heri mengajak para santri IPNU-IPPNU UINSA untuk memulai usaha mandiri, mengkombinasikan dunia spiritual dan dunia usaha dalam satu langkah. Lewat Santripreneur Academy Nusantara, dia terus mendorong agar santri tidak hanya berkarya di dunia spiritual, tapi juga membangun ekonomi yang mandiri, penuh berkah, dan tentunya punya cita rasa seperti kopi IPNU yang penuh semangat jihad ekonomi.
(SUMBER: Media Ippnu // Spotnews.id – Iz)