SPOTNEWS.ID, Surabaya – Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si menyampaikan, badai inflasi tak hanya melanda di dunia, di Indonesia juga terdampak.
” Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2022 sebesar 3,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 4,94 persen, ” ujar Kyai Zakki yang juga pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur.
Lebih lanjut beliau mengatakan penguatan kelembagaan UMKM adalah bagian dari upaya effort menekan inflasi. Ini terbukti di Kota Surabaya dampak inflasi tidak mengusik kegiatan usaha di Kota Surabaya. Stabilitas usaha UMKM terjaga baik.
” Potensi itu harus dipertahankan, di samping apresiasi yang tak terhingga kepada pemerintah daerah yang terus menerus mensuport kegiatan usaha UMKM, “kata Kyai Zakki yang juga pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo saat bersilaturahim di ruangan Sekda Surabaya, Rabu, 21/09/2022.
Sebanyak 20.000 UMKM di Kota Surabaya tumbuh berkembang. Kondisi ini sangat menggembirakan. Saat situasi sulit pasca pandemi covid, kenaikan BBM, dan badai inflasi, UMKM di kota Surabaya mulai bangkit. Indikatornya, inflasi di kota Surabaya hampir tidak terasa, meski gejolak inflasi dunia dan di Indonesia, Surabaya dampaknya tidak terasa.
Penggerakan UMKM kota Surabaya ini adalah bagian dari suppress inflation. Setiap RT dan RW geliat UMKM selalu diamati dan dimonitoring. Tumbuh berkembang meski diterjang badai covid, kenaikan BBM dan Inflasi. Alhamdulillah ini adalah kerja ikhlas dan kerja keras kita semua.
Menjaga stabilisasi usaha di Kota Surabaya, demikian kata Hendro Gunawan, Panglima Perang UMKM Kota Surabaya, sekaligus Sekretaris Daerah Kota Surabaya. (lik)