SPOTNEWS.id, Surabaya – Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo, akan menggelar Festival Kopi Nasional yang bekerjasama dengan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Provinsi Jawa Timur DEKOPI (Dewan Kopi) Jawa Timur, GPP (Gabungan Perusahaan Perkebunan) Jatim, di Surabaya.
Rencananya acara tersebut juga menggandeng Pengusaha asal negeri sakura (Jepang), Mrs. Sakura.
Pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si mengatakan, suatu kehormatan yang luar biasa setelah diskusi panjang tentang potensi perkopian di Indonesia, kita merencanakan event festival kopi yang di suport Mrs. Sakura.
“Kita berkolaborasi bertukar ide kreatif bagaimana membangun perekonomian melalui potensi Kopi di Indonesia, hasilnya satu prinsip dan tujuan berencana mengadakan event tersebut, “ujar Kiai Zakki yang juga menjabat Waka III Baznas Jatim kepada Spotnews.id. Senin (28/11/22).
Lebih lanjut, Ketua Umum GPP Jatim ini menyampaikan alasannya kenapa memilih Kopi sebagai gagasan atas event tersebut.
“Saya melihat potensi kopi di Indonesia khususnya Jawa Timur yang harus diangkat melalui bisnis Start Up, tentu sebagai bagian dari meningkatkan taraf ekonomi petani kopi. Ya harapan saya semoga event ini sesuai rencana dan sukses, “tuturnya.
Sementara itu, Pengusaha asal Jepang, Mrs. Sakura, menambahkan, pihaknya mendukung penuh rencana event tersebut, karena menyukai kopi dan membantu pemberdayaan kopi di Indonesia.
“Saya akan membantu pelaku usaha dan petani untuk mengembangkan bisnis kopi melalui treatment Bisnis Star Up, karena di era modernisasi di butuhkan tretamen tentang sukses bisnis perkopian di Indonesia, saya bangga terlibat dalam evet yang di gagas Kyai Zakki, harapannya semua berjalan sukses, “tambah Sakura.
Pengusaha asal Indonesia, Tovic, berharap, evet festival kopi nasional gagasam Kiai Zakki, bisa menghasilkan kesuksesan bagi petani kopi dan UKM Kopi khususnya di Jawa Timur.
“Tidak hanya sekedar Event, melainkan turut mensukseskan pelaku usaha kopi dan petani perkebunan Kopi, semoga gagasan dan ide Pak Kyai Zakki bisa menghasilkan perubahan dan peningkatan perekonomian di bidang perkopian, “tutup Tovic. (un)