SPOTNEWS.id, Surabaya – Badan Amil Zakat Provinsi (BAZNAS) Jawa Timur menekankan kepada Baznas Kabupaten/Kota se-Jatim, agar selektif melakukan pendistribusian dalam menjalankan Program yang telah di tetapkan dan sesuai nomenklatur.
Wakil Ketua II Baznas Jatim, Drs. KH. Ahsanul Haq, mengatakan, pada tahun 2022 ada program bedah rumah dan pihaknya telah menargetkan 1001 rumah di Jawa Timur untuk dilakukan renovasi, namun bagi yang tidak layak huni.
“Akan tetapi sejauh ini, yang masih terserap sebanyak 750 rumah di Kabupaten/kota di Jatim, tentunya program tersebut belum sepenuhnya terserap, maka di tahun 2023 tetap di jalankan, tapi harus tepat sasaran, “ujar Kiai Ahsan saat memberi materi RKAT Tahun 2023 Baznas Jatim, di Hotel Santika, di Surabaya, Selasa (29/11/22).
Kiai yang juga sebagai Pimpinan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, menyampaikan, Baznas Probolinggo tahun 2022 telah mengajukan program tersebut untuk tahap pertama dan sudah terserap, dan kembali mengajukan untuk tahap kedua sekitar 10 rumah, hal ini menjadi kendala karena memasuki akhir tahun.
“Terkait nominal untuk pendistribusiannya tahun 2022, masih di angka 12 Juta per rumah, kalau di total 10 rumah, Ya sekitar 120 juta, “terangnya.
Lebih lanjut, jika di tahun 2023, nominal pendistribusianya di naikkan 15 juta per rumah, tentunya harus ada program tambahan untuk menguatkannya dalam rangka penyerapan program tersebut.
“sementra itu ,program fakir di tahun 2023 masih sama seprti tahun 2022, santunan 600 ribu sampai akhir hayat, untuk masyarakat yang serba kekurangan, namun perlu diketahui penyerapannya sesuai apa yang di survey lapangan pokoknya kondisinya serba tidak mungkin bisa bekerja, tua rentah sebatang kara, tidak punya keturunan, tidak bisa bekerja, “tuturnya.
Sementata itu, program satu keluarga satu sarjana tetap berjalan di tahun 2023 , targetnya harus benar-benar orang yang membutuhkan.
“Program SKSS ini, mengutamakan mereka yang masih semester satu dan dua, karena bantuan kita hanya sampai lulus S1, jangan sampai golongan yang dalam kondisi ekonomi mapan di beri bantuan, hal itu yang harus diperhatikan, harus dari mereka secara ekonomi di bawah, “jelasnya.
Baznas daerah di harapkan, mengerti pentingnya unsur pemerataan selama melakukan pendistribusian bantuan dan juga berinovasi.
“Semoga para pimpinan Baznas Daerah paham tentang RKAT. Kita harap Baznas dari masing” daerah punya inovasi dan berlomba memajukan baznas kabupaten/kota, “tutupnya. (Lik)