Banyuwangi, Spotnews.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, kagum terhadap Pantai Bangsring yang menjadi contoh nyata inovasi dalam pengelolaan destinasi pariwisata. Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Pakde Sugirah, yang memberikan pendampingan. “Desa wisata ini merupakan contoh inovatif yang luar biasa. Biasanya kita menganggap desa wisata hanya berada di pedesaan. Namun, Bangsring Underwater menunjukkan bagaimana desa wisata bisa mengoptimalkan potensi pantai di wilayahnya,” ungkap Menko Muhadjir
Bangsring Underwater bukan hanya sekedar destinasi wisata bahari biasa, tetapi juga berbasis pada pendidikan dan konservasi lingkungan. Kawasan pantai ini telah mengembangkan dirinya menjadi destinasi bahari yang memperhatikan konservasi alam, seperti melakukan penanaman terumbu karang, pelestarian pantai, hingga penanaman mangrove.
Yang menarik, upaya konservasi ini dilakukan oleh nelayan lokal yang sebelumnya dikenal sebagai “pengebom ikan”. Pada tahun 2008, kelompok nelayan Samudra Bakti BESA memimpin langkah-langkah konservasi setelah mereka menyadari kerusakan ekosistem laut di kawasan tersebut.
Kini, perairan Pantai Bangsring telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Wisatawan dapat menikmati kejernihan laut, kegiatan snorkeling, atau sekadar bersantai menikmati pemandangan pantai yang indah dengan pepohonan cemara udang yang rimbun.
Destinasi ini juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan omzet mencapai Rp 450 juta per bulan, Pendapatan Rumah Tangga Perikanan (RTP) juga meningkat drastis dari Rp 50 juta per tahun menjadi Rp 120 juta per tahun.
“Ini merupakan contoh yang sangat baik. Para nelayan yang dulunya cenderung merusak lingkungan, sekarang menjadi kekuatan positif dalam memulihkan keadaan. Namun, tidak hanya memulihkan, tempat ini bahkan telah menjadi pusat ekonomi kerakyatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di sekitarnya,” imbuhnya.
Selama kunjungannya, Menko berdialog dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan melihat langsung berbagai kegiatan pemberdayaan nelayan, termasuk pengolahan sampah laut menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif, serta produk kerajinan lainnya.
“Di sini kami melihat sampah bisa diolah menjadi sumber daya yang positif. Ada sampah plastik yang dikonversi menjadi bahan bakar, tinggal diperbesar volumenya saja. Kalau permodelannya sudah baik,” tambahnya.
Dengan prestasi dan inovasi yang telah dicapai, Pantai Bangsring di Banyuwangi tidak hanya menjadi destinasi wisata yang memukau, tetapi juga merupakan teladan inspiratif dalam upaya konservasi lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
(Laporan: Times // Spotnews.id – Ryn)