SPOTNEWS.id, Probolinggo – Wakil Ketua IV Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur, Dr. KH. Husnul Khuluq, M.Si menghadiri acara Pengukuhan 315 peserta didik program peningkatan akses dan mutu pendidikan melalui pendidikan kesetaraan di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (7/9/2023).
Pengukuhan tersebut, meliputi kesetaraan Paket A, B dan C yang dipimpin Bupati Probolinggo Drs, HA Timbul Prihanjoko, Wakil Ketua 4 Baznas Provinsi Jawa Timur Husnul Khuluq, bersama Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo David P Duarsa, Kepala Bakorwil V Jember Nana Fadjar Prijantoro dan diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Samsur dan Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil.
” Pengukuhan terhadap ratusan peserta didik ini, merupakan program peningkatan akses dan mutu pendidikan melalui kesetaraan, tentunya hal ini langkah dan inovasi yang luar biasa dilakukan Pemkab Probolinggo, harapan saya kedepan terus berlanjut sehingga PR selama ini bisa berkurang, ” ujar Bupati Timbul.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Baznas Jatim KH. Husnul Khuluq bersama Ketua Baznas setempat Ahmad Muzammil diikuti Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, secara simbolis menyerahkan bantuan program beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS).
Usai itu, dilanjutkan penyerahan hasil audit eksternal Baznas setempat kepada Baznas Provinsi Jawa Timur.
Wakil Ketua IV Baznas Provinsi Jawa Timur, KH. Husnul Khuluq menyampaikan momentum ini menjadi sebuah jawaban dalam menyelesaikan masalah pendidikan. Sebab hal ini sangat berhubungan dengan ilmu.
“Dari literatur apapun, ilmu menjadi bagian penting dalam kehidupan. Ilmu itu kunci dari semuanya. Saya berterima kasih kepada Baznas Kabupaten Probolinggo yang telah ambil bagian dalam menyelesaikan masalah pendidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kyai Huluq menjelaskan, permasalahan pendidikan ini harus diselesaikan bersama-sama. Sebab pendidikan itu tidak hanya berkaitan dengan anggaran saja, tetapi mindset dan keinginan dari orang tua.
“Harus ada kesadaran dari orang tua. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan baik yang telah diberikan oleh Baznas Kabupaten Probolinggo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Sementara Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo, H Ahmad Muzammil menuturkan, keikutsertaan Baznas dalam program pendidikan kesetaraan ini bertujuan untuk ikut andil dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan Indek Pembangunan Manusia.
“Pendidikan ini akan membawa dampak kepada sektor-sektor yang lain, terutama kesehatan, ekonomi dan ketahanan pangan sehingga peran pentingnya masalah pendidikan ini menjadi suatu program khusus yang akan ditangani oleh Baznas,” terangnya.
Muzammil menerangkan Biaya Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan (BOPPK) penerimanya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembelajaran bagi Anak Putus Sekolah (ATS), utamanya yang berada di desa dengan Indek Desa Membangun (IDM) rendah.
“Jumlah pembiayaan yang dikeluarkan oleh Baznas bagi 6 PKBM untuk program keberlangsungan akses pendidikan kesetaraan selama 6 semester (3 tahun) sebesar Rp 1.650.150.000 yang berasal dari dana zakat dan infaq,” tegasnya.
Laporan: Spotnews.id