Jakarta, Spotnews.id – Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim memberikan tanggapannya terkait kabar rencana pertemuan antara Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hermawi menyebut, hingga kini masih belum ada penentuan tanggal untuk pertemuan Surya Paloh dan Megawati tersebut.
Untuk itu Hermawi meminta publik untuk sabar menunggu. “Belum ada tanggal, tunggu saja ya,” ujar Hermawi.
Diketahui pertemuan andara Megawati dan Surya Paloh ini kabarnya akan membahas rencana kerjasama antara kubu paslon nomor urut satu Anies-Cak Imin dan kubu paslon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Hak angket ini diajukan demi mengadili dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang telah digelar sebelumnya.
Hermawi membenarkan kabar bahwa ada beberapa orang, termasuk Guntur Soekarnoputra, yang menjadi penghubung antara Megawati dan Surya Paloh.
Namun hingga kini masih belum ada pergerakan yang berarti terkait rencana pertemuan Megawati dan Surya Paloh ini.
“Namun saat ini belum ada pergerakan,” ujarnya.
Sebelumnya, saat pertemuan tiga ketua umum partai Koalisi Perubahan, Surya Paloh mengaku partainya masih menunggu langkah dari PDIP untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Surya Paloh juga menyebut akan bertemu dengan Megawati dalam waktu dekat.
“Barangkali apakah Mbak Mega sudah mempunyai waktu, pikiran, kondisi yang tepat.”
“Itu terserah Mbak Mega saja,” jelas Surya Paloh di Wisma Nusantara lalu.
Kendati bersaing dalam Pilpres 2024 ini, Paloh mengaku tidak ada jarak antara dirinya dan Megawati.
Pengamat Sosial Politik sekaligus Ketua Kajian Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan menilai Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bisa memimpin gerakan hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu di DPR RI.
Menurut Syahganda, Surya Paloh bisa segera memerintahkan Fraksi Nasdem menggalang upaya angket tersebut.
“Tidak perlu menunggu pertemuan dengan Megawati,” kata Syahganda Nainggolan sebagaimana dikutip pada Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, pertemuan dengan Megawati dapat dilakukan secara paralel.
Dalam hitungan Syahganda, tidak mungkin Megawati tidak menyetujui gerakan Hak Angket DPR, sebab kepentingan Megawati atas jalannya demokrasi sudah teruji berkali-kali.
Terkait isu hak angket merespons pelaksanaan Pemilu, menurut Syahganda adalah ide brilian.
Namun, Syahganda menilai Surya Paloh lebih berpotensi memimpin gerakan angket DPR ini, karena koalisi 01 lebih bebas dari tekanan politik kekuasan dibanding kelompok 03.
Karena Surya Paloh dan parpol pendukung 01 sudah cukup banyak mengalami tekanan politik dari kekuasaan selama ini.
Sebaliknya, Megawati mungkin masih tersandera beberapa kasus yang mungkin melibatkan kerabat ataupun lingkungan partainya ketika berkuasa dalam rezim Jokowi.
Syahganda Nainggolan juga meyakini bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan hak angket, agar isu-isu kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif dapat dibuktikan.
(Sumber: Tribunnews // Spotnews.id – Lik)