Spotnews.id- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar seleksi calon penerima program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) pada 12-13 September 2024. Acara ini diadakan di Islamic Centre Jawa Timur dan diikuti oleh 280 mahasiswa dari berbagai kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Hadir pada kegiatan ini, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Waka III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., dan Waka IV BAZNAS Jatim Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu inisiatif BAZNAS untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu, terutama mereka yang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Program ini menyasar mahasiswa dari golongan fakir miskin yang keluarganya belum memiliki anggota yang meraih gelar sarjana.
“Ini merupakan salah satu program BAZNAS Provinsi Jawa Timur untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam membayar UKT, atau berasal dari golongan fakir miskin. Maka dari itu, dinamakan SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana), sehingga syarat mutlaknya adalah di keluarganya belum ada yang sarjana,” ujar Prof. Ali.
Pada hari pertama, 171 mahasiswa diseleksi, sementara sisanya akan mengikuti seleksi di hari kedua. Dari total 280 pendaftar, BAZNAS Jatim hanya akan memilih 150 mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa penuh.
“Kita bayarkan UKT-nya hingga 8 semester, sampai lulus,” jelas Prof. Ali.
Lebih lanjut, Prof. Ali menjelaskan bahwa bantuan UKT akan disalurkan langsung kepada pihak kampus.
“Para mahasiswa tidak menerima uang secara langsung, yang menerima adalah pihak kampus,” tegasnya.
Prof. Ali juga menekankan pentingnya prinsip non-diskriminasi dalam pendidikan. Menurutnya, meskipun Indonesia masih memiliki angka lulusan S1 yang rendah, yakni hanya sekitar 11%, banyak anak-anak yang cerdas namun terkendala oleh keterbatasan ekonomi.
“Masih banyak anak-anak kita yang belum S1. Itu bukan berarti mereka tidak mampu secara kecerdasan, tetapi lebih tidak mampu secara keuangan. Itulah yang kita bantu, tetapi tidak semua, sesuai dengan kemampuan kita,” tambahnya.
Dalam proses seleksi, para peserta diwawancara langsung oleh Pimpinan BAZNAS Jawa Timur didampingi jajaran Kepala Bagian (Kabag) dan Kepala Bidang (Kabid). Pertanyaan dalam tahap wawancara mencakup kondisi keluarga, ekonomi, pekerjaan orang tua, status pendidikan anggota keluarga, serta tes kemampuan membaca Al-Qur’an.
Dengan adanya program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana, BAZNAS Jatim berharap dapat mendorong lebih banyak generasi muda dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana, serta membawa dampak positif bagi keluarga dan masyarakat luas.
(Laporan:Baznas//Spotnews.id-Ryn)