Surabaya, Spotnews.id –
Pembukaan Pameran OPOP EXPO 2023 ditandai dengan menempelkan telapak tangan pada layar digital oleh Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa. Turut mendampingi Ibu gubernur, Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, Wakajati Jatim Setyo Budi Utomo, Dirut Bank Jatim Busrul Iman dan Kadinkop UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariyah (09/11/2023).
Pada Pameran OPOP EXPO tersebut, Yayasan Pesantren Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo ikut mendukung dan menyuport dengan membuka stand dan etalase aneka produk santri yang digelar pada 9 – 12 November 2023 di Masjid Agung Surabaya.
Ibu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya pada produk OPOP ini. Penguatan dan pengembangan jaringan melalui digital inovation menjadi pilar utama penggerak usaha pesantrenpreneur. Kekuatan itu akan dimiliki santri, pesantren maupun alumninya. Kekuatan yang memberikan value yang menggerakkan ekonomi.
Yayasan Pesantren Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo telah mengembangkan apa yang dikatakan Ibu Gubenur Jawa Timur, waktu pembukaan OPOP EXPO 2023 yakni dengan adanya kanal berita serta tim media “Youtube” yang dikelola para santri Yayasan Pesantrn Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo. Kanal yang mengulas tuntas tayangan usaha memproduksi kopi dari hulu sampai hilir. Tanpa melupakan para santri untuk belajar mengaji kitab kuning.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Khofifah bersama dengan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman juga menyerahkan secara simbolis penyaluran KUR Syariah kepada beberapa debitur Bank Jatim, antara lain kepada Pusat Bisnis UINSA Surabaya sebesar Rp 500 juta, kemudian kepada Koperasi Pondok Pesantren Darul Ulum Tlasih Sidoarjo sebesar Rp 50 juta, dan yang terakhir kepada Gabungan 55 Nasabah bankjatim Syariah Cabang Surabaya sebesar Rp 7 miliar.
Peluncuran KUR Syariah Bank Jatim dalam rangka OPOP Expo 2023 ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pelaku UMKM pesantren untuk mendapatkan akses pembiayaan yang terjangkau dan mudah. Hal ini tentunya akan mendukung kemandirian ekonomi pesantren dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara keseluruhan.