Spotnews.id – Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya, Heri Cahyo Bagus Setiawan atau yang sering dipanggil (Gus Heri), membagikan tips mengelola uang Tunjangan Hari Raya (THR) agar lebih produktif, menjelang libur Lebaran Idul Fitri 2025.
Menurutnya, pekerja disektor swasta atau pemerintah (ASN) di Indonesia akan mendapatkan THR. Tetapi disayangkan, jika THR tidak dikelola dengan bijak tanpa merancang skala prioritas yang tepat akan boros dan tidak produktif.
“Membijaki uang THR itu penting. Sayangnya, uang THR langsung dihabiskan tanpa membuat daftar skala prioritas, jangan boros” kata Gus Heri.
Membijaki uang THR kata Heri, bisa dilakukan dengan merencanakan prioritas bukan sekedar keinginan saja. “Jangan sampai kita terlena membelanjakan uang THR sembarangan tanpa rancangan prioritas yang tepat, seperti kewajiban membayar zakat, nazar dan kewajiban-kewajiban yang tertunda seperti membayar hutang,” ujarnya.
Heri menambahkan, jika dikaitkan dengan teori behavior, ada istilah yang disebut impulsive buying, sehingga penting kiranya membelanjakan uang THR berdasarkan kebermanfaatannya, bukan faktor keinginan sesaat.
“Bahwa sesuatu yang kita beli itu haruslah sesuatu yang benar-benar bermanfaat, yang dibutuhkan bukan keinginan sesaat, jangan sampai over budgeting yang berisiko secara finansial, karena pengaruh iklan dan diskon, lalu terjadilah impulsive buying, apa itu? Beli produk dalam jumlah banyak secara tiba-tiba tanpa mempertimbangkan proses berfikir panjang dan cenderung menggunakan emosi perasaan daripada logika,” tambahnya.
Selanjutnya, menurut Heri, hal yang tidak kalah penting dalam mengelola uang THR agar produktif, yaitu dengan menginvestasikanya.
“Jangan lupa, agar produktif uang THR, maka investasi itu penting. Tetapi investasi juga harus yang secara potensial yang harganya itu akan naik dimasa depan, yang itu bisa untuk perencanaan jangka panjang,” ujarnya.
Heri juga tidak lupa untuk mengingatkan, jika investasi diperuntukan sebagai dana darurat, maka harus memilih investasi jangka pendek.
“Investasi jangka pendek itu, seperti tabungan. Ingat, secara bertahap seiring dengan kenaikan income, maka kita perlu mulai untuk merencanakan bisa menabung. Why? Karena kita tidak pernah tau bagaimana kondisi kedepan yang tidak terduga pada diri kita baik yang terkait dengan kesehatan atau yang berkaitan dengan ketidakpastian ekonomi dan bisnis,” sambungnya.
Lebih lanjut, Heri mengkaitkan pengelolaan uang THR dengan keberkahan rezeki. “Agar uang THR menjadi berkah, jangan lupa membayar zakat, bersedekah. Dan, jangan menganggap THR sebagai ‘uang panas’ yang harus habis untuk hal-hal yang tidak masuk skala prioritas, bergaya memenuhi ekspektasi keluarga, memberikan hadiah mahal atau perayaan yang melebihi kemampuan, tanpa menyisihkan untuk dana darurat atau investasi,” tutupnya.
(Sumber: Spotnews,id – Us)