Sidoarjo, Spotnews.id – Aroma Kopi robusta begitu semerbak hingga rongga hidung ketika memasuki gerbang Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo, Pesantren agrobisnis dan agroindustri dikawasan Perumahan Elite di Sidoarjo (Graha Tirta Waru).
Biji Kopi Robusta yang telah disangrai (digoreng tanpa miyak) yang dibiarkan terbuka dalam karung goni, yang terdapat dipesantren yang siap untuk digiling dan dikemasi untuk menjadi kopi bubuk serta dijual secara biji sangrai.
Kopi yang berlabel Mahkota Raja yang sering dikenal kopi doa, hal ini merupakan bisnis yang dijalani para santri Pesantren Mukmin Mandiri. Meskipun masih berbentuk Usaha Kecil Menengah (UMK), Kopi Mahkota Raja mampu menunjukkan eksistensinya dipasar Nasional bahkan Internasional dengan mengedepankan kualitas Produk.
Pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo berbasis Agrobisnis & Agroindustri Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si. mengatakan bahwa pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo didirikan Sejak 2006. Cikal Bakal berdirinya pesntren tersebut berawal dari keinginan mencetak santri – santri menjadi pengusaha yangg hafal AlQuran. Jadi santri tidak hanya diajarkan soal agama tetapi juga mengerti tentang dunia perdaganagan. ” selama ini pesantren selalu dianggap sebagai alternatif pendidikan terakhir” tutur Kyai Zakki.
Kopi Mahkota Raja sudah dikenal dimanca negara seperti Australia, Malaysia, Makkah, Hingga Eropa, untuk memenuhi pasar lokal & Ekspor dibutuhkan 50 Ton biji kopi perbulannya, biji yang digunakan adalah robusta premium, yang diambil langsung dari kebun sendiri diJember, Malang & Tulungagung. ” Kami punya perkebunan sendiri ditiga daerah tersebut” tutup Kyai Zakki.
(Sumber: PesantrenMukminMandiri // Spotnews.id – Ed)