Sidoarjo, Spotnews.id – Keberhasilan Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo mengembangkan produk usaha kopi, hingga mengeksport produknya kesejumlah negara diantaranya, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia, membuat pesantren ini layak menjadi rujukan pesantren lain di Jatim yang kini tengah merintis program Program One Pesantren One Product (OPOP).
Penyataan itu disampaikan Pustakawan Ahli Utama, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperta) Provinsi Jatim, Sodjono saat melakukan kunjungan literasi di Pesantren Mukmin Mandiri yang beralamat di Perum Graha Tirta Estate Bougenville No 69 Ngingas, Waru Sidoarjo.
Dikatakannya, usaha kopi yang dikembangkan oleh pengasuh pesantren mampu menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren itu sendiri. Selain mampu mandiri secara ekonomi, sosial kegiatan ini juga memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis.
“Pesantren ini menjadi bukti, bahwa usaha hulu hilir jika dilakukan secara sungguh-sungguh, bukan hanya meningkatkan kuantitas usahanya. Namun juga meningkatkan kesejahteraan santri dan pekerja yang terlibat,” terangnya.
Sudjono menambahkan, pengembangan yang perlu dilakukan dalam memajukan usaha kopi yang dimiliki Pesantren Mukmin Mandiri, yakni memanfaatkan fasilitas dan sarana teknologi dalam kegiatan pemasarannya.
Saat ini, pemasaran digital telah menjadi hal yang umum digunakan dari pada pemasaran tradisional. Ini karena, semakin banyak orang mengkonsumsi segala informasi secara online, sehingga ini menjadikan pemasaran digital merupakan cara terbaik untuk menjangkau pelanggan secara lebih luas. Pemasaran digital tidak hanya menguntungkan bagi pemilik bisnis, tetapi juga memberikan memberikan kemudahan kepada para konsumen. “Kami akan lakukan pendampingan dengan memanfaatkan sarana teknologi dengan mengundang sejumlah mitra pemerintah,” tuturnya.
Selain fasilitasi tersebut, pihaknya juga akan mengenalkan produk kopi tersebut pada sejumlah koperasi-koperasi dibeberapa instansi pemerintah hingga aparatus sipil negara. “ Kami punya koperasi dan usaha di Kabupaten Nganjuk, InsyaAllah produk kopi ini akan kami kenalkan pada mereka,” katanya.
Pondok Pesantren Mukmin Mandiri merupakan pondok pesantren berbasis agriwisata dan agribisnis. Ponpes ini yang pertama didirikan pada 2006 berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Produk kopi produksi mereka dengan merek Kopi Mahkota Raja telah mampu menembus pasar ekspor.
Pengasuh Ponpes Mukmin Mandiri Dr. KH. Muhammad Zakki mengungkapkan, bahwa pihaknya akan membangun pabrik kopi di lingkungan Ponpes Mukmin Mandiri 2 di Tulungagung yang memiliki luas lahan sebesar 650 hektare. “Usaha kami sudah mampu memproduksi kopi sebanyak 15 ton perhari,” Tutur KH. Zakki.
Ia menambahkan, para santri yang mengolah kopi mulai dari penanaman bibit kopi, pengolahan biji kering, hingga menjadi roster (bubuk). Tak hanya pengolahan kopi, para santri Ponpes Mukmin Mandiri pun melakukan kegiatan pengemasan hingga distribusi produk kopi hingga ada di pasaran. “Disini, kami mendidik para santri tidak hanya mengerti soal agama, tapi mengerti juga masalah ekonomi dan bisnis,” imbuhnya.
Selain terus mengembangkan industri kopi, Ponpes Mukmin Mandiri juga membangun industri pengolahan madu dan Industri Air Minum Dalam Kemasan yang terus dipasarkan disetiap elemen konsumen, air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi memiliki keunggulan dari merk lainya. “Saat ini, kita sudah memiliki sekitar 205 rumah lebah yang mampu menghasilkan madu asli berkualitas tinggi dan pabrik penggolahan air minum dalam kemasan (AMDK),” tutup KH. Zakki.
(Sumber: MediaPesantren Mukmin Mandiri // Spotnews.id – Ady)