Sidoarjo, Spotnews.id – Setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan reshuffle kabinet pada 8 September 2025, kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) resmi kosong menyusul selesainya masa jabatan Dito Ariotedjo. Kekosongan ini memunculkan rasa penasaran publik: siapa sosok yang akan dipercaya mengisi pos strategis tersebut?
Di tengah tanda tanya itu, Heri Cahyo Bagus Setiawan atau Gus Heri, Dewan Penasehat Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Sidoarjo, menyampaikan pandangan mengenai arah ideal Kemenpora ke depan. Menurutnya, jabatan Menpora bukan sekadar urusan olahraga, melainkan menyangkut masa depan kepemudaan Indonesia di era demografi produktif.
“Menpora baru harus mampu menangkap momentum sejarah ini. Pemuda jangan hanya jadi penonton, tetapi aktor utama pembangunan bangsa,” ujar Gus Heri, Senin (14/9).
Gus Heri menguraikan lima agenda strategis yang mendesak digarap Menpora. Pertama, memperluas akses akademik dan beasiswa agar pemuda bisa menempuh pendidikan tinggi dan riset inovatif. Kedua, menguatkan literasi digital, sehingga generasi muda tidak hanya konsumtif di media sosial, melainkan menjadi kreator dan inovator. “Jangan sampai anak muda justru menjadi korban judi online (judol) atau kecanduan konten negatif. Literasi digital harus diarahkan untuk memperkuat kreativitas dan produktivitas,” tegasnya.
Ketiga, memperluas jejaring internasional, agar pemuda Indonesia percaya diri tampil di panggung global. Keempat, memperkuat santripreneur. Ia menilai program kewirausahaan santri yang sudah dijalankan Kemenpora menjadi modal penting memperkuat gerakan pengusaha santri di Indonesia. “Santripreneur bukan sekadar bisnis, tapi juga gerakan moral. Jika disinergikan dengan komunitas seperti HIPSI, dampaknya akan jauh lebih besar,” jelasnya.
Kelima, membangun integritas dan kolaborasi. Menpora, kata Gus Heri, harus visioner, netral, dan mampu merangkul semua pihak: atlet, akademisi, pengusaha, pesantren, hingga diaspora Indonesia.
Tak hanya itu, ia menyoroti potensi ekonomi olahraga sebagai sumber pertumbuhan baru. “Olahraga
jangan hanya dilihat sebagai medali, tetapi juga industri yang bisa membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi bangsa,” ujarnya. Gus Heri juga menambahkan bahwa digitalisasi dan pemanfaatan artificial intelligence (AI) akan menjadi kunci dalam mengembangkan dunia olahraga, mulai dari sport science, sistem pelatihan, hingga manajemen event olahraga modern.
Menurut Gus Heri, Menpora yang baru tidak cukup hanya mengurus agenda rutin seperti turnamen atau seremoni tahunan. Ia harus hadir sebagai pemimpin visioner yang mampu menggerakkan energi pemuda Indonesia. “Bila energi besar itu diolah dengan benar, Indonesia Emas 2045 bukan sekadar cita-cita, melainkan takdir sejarah yang akan kita wujudkan bersama,” pungkasnya penuh optimisme.
(Sumber : Kabarnusantara // Spotnews.id – Us)








