Spotnews.id – Sebanyak 11 pelaku industri skala rumah tangga dari Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu Karanganyar menerima bantuan peralatan produksi berupa mesin industri rumah tangga.
Bantuan mesin industri rumah tangga itu akan dicek secara berkala tiap tiga bulan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disdagperinaker) Karanganyar.
“Bantuan mesin industri rumah tangga itu nilainya Rp500 juta. Masuknya lewat Dana Alokasi Khusus (DAK). Proses pengajuannya ke Kemenkeu pada 2023 kemarin,” kata Kepala Disdagperinaker Karanganyar, Martadi usai penyerahan simbolis bantuan tersebut di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar
“Teralokasi untuk 11 pelaku industri kecil menengah dalam bentuk peralatan modal usaha,” sambungnya.
Sebelumnya, tim dari Disdagperinaker Karanganyar menyurvei para calon penerimanya agar mengetahui kebutuhan riil. Jenis bantuan tiap penerima disesuaikan kebutuhannya, sehingga tak semua menerima sama.
Bantuan bersumber keuangan negara ini diserahterimakan dengan akta perjanjian hibah. Di dalamnya, penerima berkonsekuensi dijerat pasal penyelewengan uang negara apabila menyalahgunakan bantuan.
Misalnya menjual bantuan itu dan memindahtangankan ke orang lain. Guna memastikan penggunaannya sesuai peruntukan, tim Disdagperinaker mengecek tiap tiga bulan.
“Insya Allah amanah. Namun tetap kami pantau. Penerima bantuan sudah menandatangani surat perjanjian berkekuatan hukum,” ucapnya.
Dikatakannya, ini merupakan kali pertama pelaku usaha industri kecil menengah di Karanganyar menerima bantuan modal usaha berupa mesin produksi bersumber DAK.
Martadi menyebut, pilot project di Karanglo harus berhasil supaya berlanjut ke desa-desa lain. Ia berharap pemerintah pusat mensuport pertumbuhan ekonomi desa dengan menyuplai program serupa secara rutin.
“Diharapkan, minimal terdapat sentra industri desa dengan lima jenis usaha kecil menengah (IKM) binaan. Setelah Karanglo, diwacanakan di Jenawi dengan sentra industri pisang,” ujarnya.
Kabid Perindustrian Disdagperin Karanganyar, Maryono mengatakan 11 penerima bantuan merupakan pelaku usaha produksi keripik ubi.
Anggaran DAK senilai Rp500 juta dibelanjakan dinasnya melalui penyedia barang. Jenis barangnya sesuai kebutuhan penerima.
“Ada mesin pencuci ubi, mesin pengolah bumbu dan penggorengan. Bantuan diangkut truk ke Karanglo. Ini kami akan kesa na untuk memberikan pelatihan cara menggunakan,” tutupnya.
(Sumber: merapi.com // Spotnews.id – Jeck)