SPOTNEWS.ID, Surabaya – Revolusi industri 4.0, society 5.0 dan era 6.0 mendatang menjadi sebuah tantangan dan perubahan baru untuk mempersiapkan strategi menghadapi badai krisis yang akan melanda dunia.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, menyampakan, gelombang krisis besar akan menghantam dunia. Gelombang yang akan mengancam ketahanan pangan, energi dan keuangan di seluruh dunia, termasuk di Jawa Timur, Indonesia.
“Strategi tentu sudah dipersiapkan semua negara. Revolusi industri 4.0, society 5.0 dan era 6.0 mendatang menjadi sebuah tantangan dan perubahan baru,”ujar Emil ditemui usai Upacara HUT Jatim ke 77 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Rabu (12/010/22)
Kata Emil, hal yang harus disiapkan secara cepat dan tuntas yakni membangun mental dan membangkitan etos dan karakter menjadi pilihan awal pergerakan, agar tidak gagap mengahadapi gelombang tersebut. Dengan cara mengkolaborasi potensi Jawa Timur menjadi satu kekuatan yang utuh.
“Kekuatan yang membangkitkan etos dan karakter. Mempersiapkan generasi milleneal menghadapi tantangan era society 5.0 dan memasuki era 6.0 dengan mengakumulasi potensi menjadi kekuatan, “pangkas Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
Semenatara, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Emas Nusantara, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si. mengantakan, potensi generasi milleneal di Jawa Timur jika dikolaborasi akan menjadi potensi stratejik.
“Menurut saya generasi millenial punya potensi besar untuk menghadapi gelombang krisis global khusunya menlanda sektor pangan, energi dan keuangan,”jelas Kiai Zakki yang juga Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perkebunan (GPP) Jawa Timur kepada SPOTNEWS.ID di Gedung Grahadi, Surabaya.
Kyai Zakki yang juga pengurus Kamar Dagang dan Induatri (KADIN) Jawa Timur, menambahkan, Yang perlu disiapkan, tentu grand desain sedemikian rupa untuk penguatkan usaha anak-anak muda millineal. Tentu hal ini, menjadi penting untuk didorong dan tumbuh kuat, sehingga Jiwa patriotik dan etos berkarya diletupkan.
“Regulasi dan insentif pemerintah yang merangsang penguatan usaha anak-anak muda milleneal menjadi penting,” terangnya.
“Regulasi dan insentif yang menguatkan usaha. Memaping jaringan dan integrasi kolaborasi yang bisa berkarya di tengah ancaman gelompang krisis global tersebut, “pangkas Kyai Zakki yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo. (silo)