Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Gempa yang sempat membuat masyarakat Bojonegoro kaget ini tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), gempabumi ini dirasakan di Bojonegoro, Tuban, Jawa Timur. Getarannya dirasakan nyata di dalam dan luar rumah. Bahkan getaran terasa seakan-akan ada truk berlalu.
“Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi lagi,” kata salah satu agen bencana wilayah Bojonegoro M. Nur Cholis dihubungi wartawan.
Hingga berita ini ditulis, BPBD Kabupaten Bojonegoro belum merilis adanya kerusakan atau tidak pasca gempa yang terjadi.
Gempa susulan sempat terjadi beberapa kali dengan intensitas yang lebih kecil mulai dari 2,7 SR, 4,1 SR hingga 4,4 SR. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan fatal akibat gempat.
(Sumber: PR Jatim // Spotnews.id – Ry)
