SPOTNEWS.id, Sidoarjo – Banyak cara dilakukan warga untuk mengisi waktu sambil menunggu saat berbuka puasa. Di Sidoarjo, Jawa Timur, sejumlah warga memilih ngabuburit dengan menikmati wisata murah, yakni wisata danau Buaya Dua Musim, di kawasan Krembung, Sidoarjo.
Wisata baru danau Buaya Dua Musim ini terletak di Dusun Awar-Awar, Desa Tambakrejo Krembung, Sidoarjo, yang kini mendadak ramai dikunjungi warga untuk ngabuburit menunggu waktu buka puasa. Pengunjung bisa naik perahu yang disediakan oleh pengelolah, untuk mengelilingi danau sambil menikmati pemandangan.
Di lokasi wisata air yang terletak di ujung selatan Kota sidoarjo ini, sejak awal Ramadan banyak dikunjungi warga yang ingin refreshing sekaligus menunggu waktu saat berbuka puasa. Kondisi ini cukup beralasan, karena selain bisa menikmati wisata alam yang terbuka dengan pemandangan gunung, wisata danau Buaya Dua Musim ini juga dikenal murah.
Bagi warga yang ingin berwisata perahu cukup merogoh saku Rp 5.000 dan harus menggunakan pelampung yang di sediakan kelompok sadar wisata danau Buaya Dua Musim. Harga murah tersebut untuk semua para pengunjung baik usia anak-anak hingga usia orang dewasa.
Sejumlah warga atau pengunjung mengaku sengaja datang ke tempat ini karena ingin tahu keindahan wisata danau Buaya Dua Musim. Apalagi harga untuk wisata perahu dinilai cukup murah sehingga bisa dibuat untuk atensi ngabuburit menunggu buka puasa tiba.
“Ingin merasakan bagaimana rasanya wisata baru di Krembung Sidoarjo ini,” ujar Mursid, pengunjung.
Hal yang sama juga diungkapkan pengunjung lainnya, Winarti. Ia berkunjung ke tempat wisata danau Buaya Dua Musim ini untuk menikmati sensasinya berkendara dengan perahu mengelilingi danau.
“Baru pertama ini naik perahu dayung, biasanya naik perahu besar,” ujar Winarti.
Sementara menurut pihak pengelola, disebut wisata Buaya Dua musim ini, karena dulunya lokasi ini merupakan tempat berjemurnya buaya saat masih terhubung dengan sungai Brantas. Bahkan di tempat ini dulu ramai pengunjung yang ingin melihat langsung buaya saat berjemur, sehingga di lokasi ini dulunya oleh warga dinamakan wisata buaya.
Sedangkan disebut dua musim, dimaksudkan tempat wisata itu bisa dinikmati 2 musim. Jika musim hujan, pengunjung bisa menikmati wisata air. Namun jika musim kemarau, pengunjung bisa menikmati tongkrongan cafe yang ada di sekitar lokasi danau bekas aliran sungai Brantas.
“Jadi nama wisata Buaya kita tarik lagi lalu ditambahi dua musim, maka jadilah wisata Buaya Dua Musim,” ungkap Suhadi, pengelola wisata. (*)