SPOTNEWS.id, Jakarta – TNI membentuk tim untuk memburu pengunggah atau pembuat video di YouTube yang menarasikan prajurit dipimpin oleh Panglima TNI deklarasi dukung Anies Baswedan jadi Presiden.
TNI sebelumnya telah menyatakan video itu berisi informasi bohong atau hoaks.
“Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, SatSiber, membentuk tim khusus memburu pelaku utama tersebut,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono saat dihubungi, Jumat (19/5).
Julius mengatakan pihaknya telah mendeteksi lokasi keberadaan pengunggah video.
“Sudah, nanti saya info,” kata Julius.
Video memperlihatkan seorang anggota TNI berbicara namun dalam kondisi mulut memakai masker. Selain itu, terlihat cuplikan Anies hingga Laksamana Yudo Margono. Video telah ditonton hingga 31 ribu kali hingga Rabu (17/5) sore.
Puspen menyatakan video berdurasi 8 menit 2 detik itu telah diedit menjadi seolah-olah kegiatan Panglima TNI bersama Anies.
“Perlu diketahui bahwa kegiatan oleh raga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai Nasdem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu,” dikutip dari keterangan tertulis Puspen, Rabu (17/5).
Puspen juga menyatakan apa yang disampaikan anggota TNI di dalam video juga telah diedit.
“Kreasi yang dilakukan oleh editor Manara Istana yang seolah-olah disampaikan prajurit TNI dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor. Video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI,” kata Puspen.
Selain itu, dalam video terlihat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan seragam loreng baret biru dan emblem logo TNI AL.
Puspen menyebut kegiatan Panglima yang dimasukkan dalam video adalah saat berkegiatan di dermaga JICT Tanjung Priok ketika masih menjabat KSAL. Oleh karenanya, tidak berhubungan dengan kegiatan Anies.
“Sangat tidak masuk akal kegiatan Anies Baswedan di Bandung, diedit dengan video dikawal oleh anggota TNI dari Brigade 08. Puspen TNI menjelaskan bahwa Brigade 08 TNI tidak ada,” katanya. (*)