Spotnews.id- Potensi dana zakat yang berhasil dihimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Timur sepanjang tahun 2024 diperkirakan mencapai angka yang sangat signifikan, yaitu Rp 110 miliar. Angka ini melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 60 miliar, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 8 miliar.
Ketua Baznas Jatim, KH Ali Maschan Moesa, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari berbagai strategi yang telah diterapkan untuk mengumpulkan dana zakat. Salah satunya adalah kebijakan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012.
“Pemerintah memang mewajibkan ASN untuk menyalurkan zakat melalui Baznas. Selain itu, zakat yang disalurkan ke kami juga memiliki keuntungan tambahan, yaitu dapat mengurangi kewajiban pajak,” ujar Ali Maschan pada konferensi pers yang digelar di Surabaya, Kamis (5/12).
Selain ASN, Baznas Jatim juga aktif menjalin kemitraan dengan berbagai sektor non-ASN, termasuk perguruan tinggi, Polda Jatim, dan Kodam V Brawijaya. Salah satu contoh kerjasama yang sukses adalah dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Ali Maschan menyatakan, “Kami sudah mulai menjalin kerjasama dengan kampus-kampus, dan UB menjadi yang paling baik. Setiap bulan, UB menyetor sekitar Rp 400 juta. Yang menarik, 70 persen dari dana tersebut akan kembali ke kampus untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT. Kami memiliki aturan yang jelas dan transparan dalam hal ini.”
Baznas Jatim juga memastikan bahwa dana zakat yang disalurkan melalui lembaganya dapat dipercaya, karena telah diaudit secara syariah oleh Kementerian Agama dan dikelola dengan prinsip transparansi. “Bagi kami, begitu uang masuk, segera dikeluarkan untuk penerima yang membutuhkan. Dana zakat tidak boleh berlama-lama tersimpan, karena lebih baik segera disalurkan untuk memberikan manfaat,” tegasnya.
Penerima zakat dari Baznas Jatim mencakup berbagai kelompok yang membutuhkan, antara lain anak yatim, fakir miskin, janda, lansia, pelaku UMKM, hingga pemberian beasiswa bagi siswa SMA. Ali Maschan menyebutkan bahwa pada bulan Ramadan tahun ini, Baznas Jatim berhasil memberikan bantuan kepada 25 ribu anak yatim di seluruh Jawa Timur.
Untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Baznas Jatim juga berupaya agar bantuan yang diberikan benar-benar membantu perkembangan usaha mereka tanpa terjerat dalam utang bank atau pinjaman online (pinjol). “Dana kami digunakan untuk peningkatan UMKM. Saat ini, kami sudah melakukan uji coba di beberapa daerah, seperti Ngawi, Tulungagung, dan Banyuwangi. Dalam dua tahun terakhir, beberapa pelaku UMKM bahkan sudah mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga S2,” jelas Ali Maschan.
Dengan keberhasilan ini, Baznas Jatim menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan penghimpunan zakat dan mendistribusikannya kepada yang berhak. Ali Maschan berharap, melalui kerjasama dengan berbagai pihak dan pengelolaan yang transparan, Baznas Jatim dapat terus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
(Laporan:Spotnews.id-Ryn)