SPOTNEWS.ID, Jakarta – Dalam ceramah terbarunya Kiai Zakki menjelaskan bahwa ada dua sumber kehidupan, yang pertama adalah air dan yang kedua adalah bunga yang ada diatas air.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Kiai Zakki. Beliau mengungkapkan bahwa apapun yang Allah ciptakan di dunia ini adalah sebuah isyarat-isyarat atau tanda-tanda kekuasaan Allah.
Dilansir Spotnews.id dari video dalam kanal YouTube Mukmin Mandiri, berikut ulasannya.
“Tanda kekuasaan Allah yang kalau kita gali secara mendalam, kita analisis, subhanallah. Itu akan melahirkan value besar dan menjadi pegangan hidup,” ungkap Kiai Zakki, Pengasuh Pondok Pesantren Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo.
Kiai Zakki lalu mejelaskan bahwa air itu simbol ketenangan. “Saya itu mimpi ada air di danau besar kemudian ada bunga yang semerbak diatasnya. Saya bisa simpulkan begini: ternyata kehiudpan ini harus seperti air. Air itu mengalir pada titik yang akan di tuju. Kalau ada orang yang hidupnya seperti air. Maka hidupnya pasti enak. Karena air itu simbol ketenangan. Kalau ada orang yang marah, itu api. Tapi kalau pikiran kita itu seperti air yang ada di danau itu, walaupun mereka sepertti api kita tidak akan terbakar karena hati kita seperti air. Api ketemu air, semua urusan itu selesai, damai, sejuk, bahagia, sejahtera,” jelas Kiai Zakki.
Setelah itu Kiai Zakki mengungkapkan bahwa dalam keidupan itu ada orang yang hatinya seperti apai. Terbakar-bakar. lalu, bagaimana mensikapi hati orang yang terbakar api, yang meledak-ledak saat marah?
“Jadi begini, ada orang itu seneng sekali kalau bicara kayak api, suka marah-marah. Kalau kita menghadapi orang yang berapi-api ini, jangan sekali-kali kita tersulut oleh api itu. Kita akan terbawa dan ikut meledak-ledak hati dan pikiran kita seperti api. Itulah sumber pertengkaran. Sumbernya permusuhan. Karena api di sikapi dengan api,” ungkap Ulama Muda kelahiran Surabaya tersebut.
lalu, Kiai Zakki membeberkan, bagaimana kita bersikap? sikap kita menghadapi orang yang hati dan pikirannya dikelilingi api, hendaknya kita kembali pada makna sumber kehidupan yaitu air.
“Jadilah seperti air. Air itu yang membawa suasana hati kita makin damai. Pikiran kita tidak akan terbakar karena kita tidak menjadi api. Makanya enggak usah ditanggapi. Itu biasa orang hidup macem-macem. Bagaimana kecerdasan kita dalam mensikapi yang bersumber dari makna dan filosofi air,” tambahnya.
Kiai Zakki lalu mencontohkan realitas fenomena kehidupan di jaman sekarang. “Jaman sekarang ini banyak fitnah, banyak nyinyir, banyak api-api berkeliaran. Fitnah itu kalau kita sikapi dengan hati dan pikiran api, kita akan menjadi marah besar. Kita tersulut lalu terbakar muncul pertengkaran. Ada lagi sekarang ada fenomena Ijazah palsu. Artis-artis bertengkar. Itu karena ada api di dalam hati dan pikirannya. Di fitnah Ijazah palsu enggak usah di tanggapi dengan api, lalu kita marah, ya jangan. Kita harus jadi air yang mengalir selalu tenang. Termasuk kasus artis-artis itu. Itu karena api di lawan dengan api, akhirnya terbakar lalu mbledos. Menjadi emsoi, marah besar. Lalu bertengkar,” pungkas Kiai Zakki. (*)